Ternate (ANTARA) - Satu korban pembunuhan oleh orang tak dikenal (OTK) di hutan KM 21 Damuli, Patani Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), Maluku Utara (Malut) bernama Risno (40 tahun), berhasil dievakuasi oleh personel gabungan TNI/Polri dan masyarakat.
"Proses evakuasi jenazah memang membutuhkan waktu dan tenaga, karena jalan yang dilalui dari kampung ke hutan sangat terjal, di mana jenazah Risno berada butuh berjam-jam pergi - pulang," kata Kapolres Halteng AKBP Nico A Setiawan dihubungi dari Ternate, Kamis.
Jenazah Risno dievakuasi dari dalam hutan oleh tim gabungan TNI/Polri melalui proses panjang, setelah dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (20/3).
Eevakuasi jenazah Risno membutuhkan waktu lima jam, karena terkendala medan berat dan jarak yang cukup jauh.
Menurut Nico, proses evakuasi jenazah Risno juga terkendala cuaca yang kurang bersahabat, seiring terjadinya banjir di sungai Gowenly.
Setelah berhasil dievakuasi pada Rabu (24/3) sekitar pukul 22.30 WIT dari dalam hutan ke kampung, jenazah almarhum Risno dibawa menggunakan ambulans ke Puskesmas Tapeleo dan disemayamkan sementara di rumahnya.
"Sesuai permintaan keluarga, jenazah akan diberangkatkan ke rumah orang tuanya di Kalumata kecamatan Ternate Selatan kota Ternate melalui jalur laut Patani – Weda menggunakan speedboat puskesmas Pemda Halteng dan selanjutnya melalui jalur darat Weda - Sofifi dan Ternate," kata Nico.
Dalam peristiwa pembunuhan warga di hutan oleh OTK itu, korban selamat berjumlah empat orang yakni Marsawan, Jahid, Anto yang merupakan warga desa Batu Dua Tapeleo kecamatan Patani Utara, dan satu anggota TNI Kopral Dua (Kopda) Moh Zen Tehuayo Babinsa desa Maliforo Koramil 1512-02/Patani.
Sedangkan korban meninggal dunia berjumlah tiga orang yakni Risno, Ucu yang merupakan warga desa Batu Dua Tapeleo Patani Utara, dan Hi Masani warga desa Masure, kecamatan Patani Timur.
Jenazah korban pembunuhan di hutan Halmahera Tengah dievakuasi
Kamis, 25 Maret 2021 12:37 WIB