Peningkatan kasus penularan COVID-19 di Maluku membuat wilayah provinsi itu bergeser dari zona oranye (zona risiko sedang) ke zona merah (zona risiko tinggi).
"Secara keseluruhan Maluku turun ke zona merah dengan skor 1,55. Pekan sebelumnya masih di zona oranye dengan skor 1,88," kata Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Maluku Adonya Rerung di Ambon, Jumat.
Ia menjelaskan, menurut data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 tidak ada lagi kabupaten/kota di Maluku yang berada di zona hijau (zona tanpa kasus infeksi virus corona).
Baca juga: Sejumlah sekolah di Ternate berlakukan belajar tatap muka meski zona merah COVID-19, begini penjelasannya
"Seram Bagian Timur yang sebelumnya di zona hijau dengan skor 2,71 sudah turun ke zona kuning dengan skor 2,73 karena karena dilaporkan ada 15 kasus positif baru," katanya.
Pulau Buru, Seram Bagian Barat, dan Buru Selatan juga tergolong berada di zona kuning sedangkan Maluku Tengah, Maluku Tenggara, Kepulauan Tanimbar, Maluku Barat Daya, dan Kota Tual berada di zona oranye.
Sementara itu, Kota Ambon dan Kepulauan Aru termasuk di antara 129 kabupaten/kota di Tanah Air yang berada di zona merah.
Baca juga: Ambon kembali zona merah, 3 kabupaten di Maluku zona oranye COVID-19, harus waspada
Adonya juga mengatakan bahwa Maluku termasuk provinsi mengalami kenaikan kasus aktif COVID-19 di atas 200 persen selama 10 hari pertama Juli 2021.
"Kenaikan kasus aktif di Maluku mencapai 269,7 persen atau 2.773 kasus pada 10 Juli 2021. Pada 30 Juni 2021 hanya 750 kasus. Bahkan pada Jumat (16/7) sudah mencapai 4.005 kasus aktif," katanya.
Adonya mengatakan bahwa pemerintah provinsi menggencarkan penelusuran dan pemeriksaan kasus COVID-19 di 11 kabupaten dan kota guna mencegah meluasnya penularan virus corona.
Ia mengimbau masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas dan mengurangi mobilitas untuk menghindari penularan virus corona.
"Kalau tidak ada keperluan, maka lebih baik berdiam diri di rumah saja. Hindari kerumunan agar tidak terpapar dan membawa pulang virus kepada keluarga," katanya.
Baca juga: Tokoh agama Maluku sepakati shalat Idul Adha dengan prokes ketat, taati protap
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Secara keseluruhan Maluku turun ke zona merah dengan skor 1,55. Pekan sebelumnya masih di zona oranye dengan skor 1,88," kata Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Maluku Adonya Rerung di Ambon, Jumat.
Ia menjelaskan, menurut data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 tidak ada lagi kabupaten/kota di Maluku yang berada di zona hijau (zona tanpa kasus infeksi virus corona).
Baca juga: Sejumlah sekolah di Ternate berlakukan belajar tatap muka meski zona merah COVID-19, begini penjelasannya
"Seram Bagian Timur yang sebelumnya di zona hijau dengan skor 2,71 sudah turun ke zona kuning dengan skor 2,73 karena karena dilaporkan ada 15 kasus positif baru," katanya.
Pulau Buru, Seram Bagian Barat, dan Buru Selatan juga tergolong berada di zona kuning sedangkan Maluku Tengah, Maluku Tenggara, Kepulauan Tanimbar, Maluku Barat Daya, dan Kota Tual berada di zona oranye.
Sementara itu, Kota Ambon dan Kepulauan Aru termasuk di antara 129 kabupaten/kota di Tanah Air yang berada di zona merah.
Baca juga: Ambon kembali zona merah, 3 kabupaten di Maluku zona oranye COVID-19, harus waspada
Adonya juga mengatakan bahwa Maluku termasuk provinsi mengalami kenaikan kasus aktif COVID-19 di atas 200 persen selama 10 hari pertama Juli 2021.
"Kenaikan kasus aktif di Maluku mencapai 269,7 persen atau 2.773 kasus pada 10 Juli 2021. Pada 30 Juni 2021 hanya 750 kasus. Bahkan pada Jumat (16/7) sudah mencapai 4.005 kasus aktif," katanya.
Adonya mengatakan bahwa pemerintah provinsi menggencarkan penelusuran dan pemeriksaan kasus COVID-19 di 11 kabupaten dan kota guna mencegah meluasnya penularan virus corona.
Ia mengimbau masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas dan mengurangi mobilitas untuk menghindari penularan virus corona.
"Kalau tidak ada keperluan, maka lebih baik berdiam diri di rumah saja. Hindari kerumunan agar tidak terpapar dan membawa pulang virus kepada keluarga," katanya.
Baca juga: Tokoh agama Maluku sepakati shalat Idul Adha dengan prokes ketat, taati protap
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021