Pasca tewasnya tiga orang yang masuk dalam daftar pencarian orang atau DPO Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah, kini jumlah kelompok sipil bersenjata tersebut tersisa enam orang, demikian penjelasan Waka Satgas Humas Operasi Madago Raya, AKBP Bronto Budiono.

Tim Satgas Madago Raya gabungan TNI/Polri masih terus melakukan pengejaran terhadap sisa kelompok ini. Pengejaran dilakukan berdasarkan analisis evaluasi di daerah-daerah yang diduga menjadi tempat pelarian para DPO.

“Pengejaran tetap dilakukan dan kami minta ke enam DPO ini menyerahkan diri agar diproses secara hukum,” kata Bronto di Palu

Seperti diketahui, lokasi persembunyian DPO MIT Poso ini berada di wilayah pegunungan Kabupaten Poso, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Parigi Moutong.

Baca juga: Dua jenazah teroris Poso dimakamkan di TPU Poboya, begini penjelasannya

Selama sepekan, terjadi dua kali kontak tembak antara Satgas Madago Raya dengan DPO MIT Poso. Insiden kontak tembak tersebut menewaskan sebanyak tiga orang DPO MIT.

Insiden pertama terjadi pada Minggu (11/07), di Pegunungan Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong yang mengakibatkan dua DPO MIT Poso tewas.

Kemudian pada Sabtu (17/07) kontak tembak mengakibatkan satu DPO MIT Poso kembali tewas. Insiden terjadi di Desa Tolai Induk, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong. Tidak jauh dari lokasi kontak tembak yang pertama.

Baca juga: Satu polisi korban teroris meninggal akibat luka tembak

"Kontak tembak ini merupakan pengembangan dari kejadian yang pertama,"tutur Bronto, Sabtu (17/07).

Dari dua lokasi tersebut, satgas Madago Raya, mengamankan sejumlah barang bukti berupa senjata api jenis revolver, amunisi, bom lontong, kompas, bendera, serta sejumlah barang bukti lainnya yang diduga digunakan tiga DPO MIT Poso yang tewas tersebut saat berada dipegunungan.

Ketiga jenazah DPO MIT Poso ini dimakamkan di area Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Poboya, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Namun, dari tiga jenazah ini baru satu jenazah yang berhasil diidentifikasi oleh pihak kepolisian.

Jenazah yang terindentifikasi itu diketahui DPO MIT Poso bernama Abu Alim alias Ambo, warga Bima, Nusa Tenggara Barat. Sementara dua lainnya yang tewas pada kontak tembak yang pertama hingga saat ini belum berhasil diidentifikasi.

"Kalau sudah ada hasilnya kita sampaikan," terang Bronto.

Baca juga: Tim Densus 88 tangkap satu terduga teroris di Deli Serdang, begini kronologinya
Baca juga: Cek fakta, kelompok bersenjata sandera pekerja jembatan di Yahukimo Papua

Pewarta: Rangga Musabar

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021