PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Ambon menyatakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berhasil mengurangi laju pergerakan warga antardaerah di Provinsi Maluku, karena jumlah penumpang kapal feri jurusan Ambon-Namlea, Pulau Buru turun dratis.

"Pokoknya selama PPKM belum pernah penumpang mencapai 100 orang, paling banyak itu 70 hingga 75 orang saja. Begitu pun sebaliknya dari Namlea menuju Ambon," kata Manager Operasional ASDP Cabang Ambon, Syamsuddin Tanassy di Ambon, Selasa.

Ia mengatakan sejak diberlakukan PPKM tahap pertama terhitung 8 - 26 Juli 2021 dan diperpanjang lagi hingga  8 Agustus 2021, cukup berdampak terhadap animo masyarakat yang bepergian mempergunakan jasa angkutan kapal feri.

"Penurunan jumlah pengguna layanan feri rata-rata mencapai 40 persen," ujarnya.

Dari hasil pemantauan di lapangan, menurut Syamsuddin, terlihat jelas dari dua kapal feri yang melayani jalur Ambon - Namlea yakni  KMP Temi dan KMP Wayangan arus penumpang turun jauh jika dibandingkan dengan sebelum diberlakukan PPKM.

"Selama ini jauh sebelum pemberlakukan protokol kesehatan maupun PPKM daya angkut kapal feri di jalur Ambon - Namlea ini bisa mencapai 300 penumpang. Namun setelah diberlakukannya protokol kesehatan diberikan kesempatan hanya 80 persen dari kapasitas saja, atau sekitar 260 orang penumpang saja," ujarnya.

Kemudian setelah dilakukan PPKM  tertanggal 8 Juli 2021 sampai sekarang ini jumlah penumpang yang menyeberang rata-rata dibawah 100 orang. Selain itu, jumlah kendaraan bermotor yang menggunakan layanan tersebut kurang lebih hanya 10 unit saja.

Ia mengatakan ASDP tetap memberlakukan protokol kesehatan secara ketat, yakni semua penumpang harus memiliki surat vaksinasi COVID -19  minimal dosis pertama, dan dilampirkan hasil tes usap antigen yang hanya berlaku 1X24 jam.

Aturan tersebut diterapkan di semua pelabuhan penyeberangan seperti di pelabuhan penyeberangan Hunimua,  Desa Liang, Kabupaten Maluku Tengah, menuju pelabuhan Waipirit, Desa Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, tetap pemberlakukan protokol kesehatan terkait dengan PPKM.

Meski ada penurunan jumlah penumpang, ASDP tetap melayani penyeberangan untuk masyarakat. "Bahkan ada kapal feri yang berangkat dengan 30 penumpang saja, apalagi kalau trip terakhir pukul 19.00 WIT penumpang yang ada hanya 10 orang saja ditambah dengan kendaraan yang mencapai 10 hingga 15 unit saja," tandas Syamsuddin.

Pewarta: John Soplanit

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021