Ambon (ANTARA) - PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Ambon mulai 23 Februari 2024, sudah menerapkan pembelian tiket feri melalui daring atau website.
“Di Maluku kami akan mulai menerapkan sistem ini pada 23 Februari 2024 untuk lintasan Pelabuhan Galala - Namlea. Selanjutnya nanti pada 28 Februari 2024, diberlakukan di lintasan Hunimua - Waipirit,” kata General Manager PT ASDP Fery (Persero) Cabang Ambon Partogi Tamba, di Ambon, Kamis.
Ia mengatakan, dengan berlakunya tiket daring ini, akan mempermudah pengguna jasa dalam melakukan transaksi yang bisa dilakukan di mana dan kapan saja hanya bermodalkan telepon genggam dan kuota internet.
“Sehingga kita akan lebih leluasa merencanakan perjalanannya karena pengguna jasa akan lebih mudah pesan tiket, sekaligus menghindari penumpukan di pelabuhan,” ujarnya.
Partogi mengaku, pembelian tiket secara manual nantinya tidak akan lagi diberlakukan. Ia pun mengimbau masyarakat untuk membiasakan menggunakan tiket daring atau yang disebut dengan ferizzy melalui link www.trip.ferizzy.com.
Justru dengan pembelian daring ini, ia berharap tidak ada lagi pembelian manual. Bagi penumpang yang belum memahami pun, pihaknya menyiapkan tim di lapangan untuk mengedukasi serta memandu masyarakat menggunakan ferizzy.
“Kita sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui spanduk-spanduk serta media sosial. Dan puncaknya hari ini kami sosialisasi ke pemangku kepentingan dan perwakilan pengguna jasa kita, dengan harapan mereka bisa bantu menyampaikan ini di lingkup kerjanya masing-masing,” terangnya.
Terkait tarif, Partogi menambahkan, tidak ada perubahan harga dan masih sama dengan nominal yang sudah ditentukan, yakni untuk pejalan kaki, Rp20.100, kendaraan roda dua Rp43.300 dan kendaraan roda empat Rp249.500.
“Tetapi akan ada biaya administrasi dari sistem bank pembayaran melalui daring tersebut. Itu maksimal Rp2.700 ada yang Rp2000, tergantung kebijakan banknya masing-masing,” ucapnya.