Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat agar intensif melakukan sosialisasi vaksinasi COVID -19 kepada warga secara masif, baik dari aspek kesehatan maupun aspek keagamaan.

"Kami telah menyiapkan skenario vaksin baik sarana dan prasarana, alatnya maupun obat vaksin. Skenario membangun kesadaran agar masyarakat melakukan vaksin, karena anggaran penangangan COVID-19 dialokasikan sebesar Rp15 miliar dan Rp5 miliar lebih diantaranya telah dicairkan, sehingga sosialisasi dan edukasi harus terus dilakukan secara masif," kata Ketua DPRD Kota Ternate, Muhajirin Bailussy di Ternate, Selasa.
 
Selain itu, ada pula anggaran vaksin yang dialokaskan ke Dinkes senilai Rp 23 miliar dan baru terealisasi Rp1 miliar.

Olehnya itu, dia meminta Dinkes harus secara masif melakukan sosialisasi ke warga dengan dibuat skema, sehingga tertata sampai di tingkat kelurahan dan RT. 

"Tentunya RT dan stakeholder yang lain dilibatkan agar mereka menyampaikan. Baiknya, pendekatan dari sisi kesehatan dan keagamaan agar mudah diterima," ujarn Muhajirin.

Selain itu,  tenaga medis juga harus menjelaskan vaksinasi dari aspek kesehatan itu tidak berbahaya, sedangkan dari aspek keagamaan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan rekomendasi untuk bisa divaksin, agar tidak kontroversi.

"Kalau ada riwayat penyakit jantung dan epilepsi harus terbuka ke pihak medis dan kami telah menyampaikan ke Dinkes harus menjelaskan secara masif ke masyarakat dengan pendekatan kesehatan dan keagamaan," tandas Muhajirin. 

Dia meminta, untuk tenaga level bawa juga dilibatkan, jangan bermain di level atas saja dan DPRD minta masukan apakah vaksin itu menjadi jawaban dalam kesehatan, karena vaksin memperkecil, misalnya, jumlah 100 persen dari pola menyerang COVID-19 ke tubuh manusia dikurangi, dia bisa menyerang tapi tingkat bahaya hanya 20 persen dan itu yang harus dijelaskan ke warga dan pasti mereka bisa memahaminya.

Secara terpisah, Sekretaris Satgas COVID-19 Kota Ternate, M.Arif Gani, menyatakan, kondisi sekarang ini, kasus di Kota Ternate masih ada yang terpapar kurang lebih 16 persen dan kalau mengikuti kriteria zonasi, maka Ternate sudah berada di zona orange dari Jumat lalu.

Selain itu sesuai protap tim Satgas Kota Ternate sudah melaksanakan tupoksinya, dan capaian kasus aktif tinggal 16 persen, karena sudah banyak yang sembuh, artinya Satgas sudah bekerja maksimal untuk memberikan penanganan terhadap dampak dari COVID-19 dan ini baik kepada masyarakat.

 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021