Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Provinsi Maluku mengungkapkan penyandang disabilitas di Kota Ambon terkendala lokasi vaksinasi yang sulit diakses hingga kurangnya pemahaman informasi vaksin COVID-19.

"Lokasi vaksinasi yang tidak ramah menjadi kendala bagi penyandang disabilitas, terutama terkait dengan akses," kata Ketua HWDI Provinsi Maluku,  Min Rumlaklak di Ambon, Kamis.

Ia mengatakan, pemerintah sebenarnya harus memerhatikan penyandang disabilitas, terkait lokasi vaksinasi, yakni dilakukan tidak bergabung dengan masyarakat umum.

"Lokasi vaksinasi sebaiknya harus sendiri, tidak bergabung dengan masyarakat umum, sehingga penyandang disabilitas tidak antre karena pastinya bagi penyandang disabilitas fisik ini sangat melelahkan," katanya.

Menurut dia, yang terjadi, penyandang disabilitas harus datang ke lokasi vaksinasi di kawasan Lapangan Merdeka Ambon yang sulit diakses.

"Bagi penyandang tunanetra dan tuna daksa akan mengalami kendala, mereka sulit mengakses tangga karena menggunkan tongkat dan kursi roda, sehingga mereka memilih untuk tidak vaksin," katanya.

Pihaknya, kata Min, juga telah mengusulkan ke Dinas Kesehatan Kota Ambon untuk melaksanakan sosiasialisasi vaksinasi bagi penyandang disabilitas.

Kurangnya pemahaman tentang komorbid bagi orang dengan disabilitas, kata Min, juga masih kurang, sehingga tidak dapat memberikan informasi secara akurat terkait riwayat kesehatannya.

"Informasi yang terbatas soal vaksin COVID-19 bagi disabilitas, sehingga harus diberikan pemahaman, sehingga kami percaya diri untuk datang melakukan vaksinasi," ujarnya.

Pihaknya berharap, ke depan pemerintah juga melihat keberadaan penyandang disabilitas yang merupakan kaum yang rentan terpapar COVID-19.

"Perhatian bukan hanya terkait vaksinasi, tetapi juga bantuan bagi penyandang disabilitas yang tentu terbatas di masa pandemi COVID-19," katanya.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021