Dinas Kesehatan (Dinkes) Maluku Utara (Malut) menyatakan berdasarkan laporan harian penanganan COVID-19 di daerah ini tercatat sembilan kabupaten/kota di zona oranye dan satu kabupaten lainnya zona kuning dengan risiko rendah.
"Memang, dari 10 kabupaten/kota di Malut, hanya Kabupaten Kepulauan Sula masuk zona kuning dengan risiko rendah, karena kasus aktif COVID-19 hingga 13 Agustus 2021 rendah," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Malut, dr Rosita Alkatiri di Ternate, Jumat,
Menurut dia, Kabupaten Kepulauan Sula sendiri memiliki untuk kasus aktif COVID-19 berjumlah 13 orang, isolasi di RSU satu orang dan isolasi mandiri sebanyak 12 orang, dengan kasus sembuh COVID-19 sebanyak 350 orang, meninggal dunia 19 orang dan 382 orang terkonfirmasi positif COVID-19.
Sedangkan, untuk sembilan kabupaten/kota di Malut diantaranya Halmahera Selatan, Halmahera Utara, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Halmahera Barat, Pulau Taliabu, Pulau Morotai, Kota Ternate dan Kota Tidore masuk zona oranye dengan resiko sedang.
Sementara itu, untuk angka pasien terkonfirmasi positif COVID-19 tersebar di 10 kabupaten/kota terus menunjukkan angka penurunan dan berdasarkan laporan harian per 13 Agustus 2021 mencapai 1.417 orang
Dia mengatakan, untuk angka pasien aktif terkonfirmasi positif COVID-19 di Malut sebanyak 1.417 orang menunjukkan terjadinya penurunan angka pasien aktif COVID-19 dalam sepekan ini.
Untuk pasien kasus aktif positif COVID-19 terbanyak Kabupaten Halmahera Utara sebanyak 653 orang, disusul Halmahera Selatan 302 orang dan sebagian besar diantaranya merupakan pekerja tambang nikel dan emas di kedua daerah tersebut.
Rosita menyatakan, berdasarkan laporan harian Dinas Kesehatan Malut untuk jumlah keseluruhan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 untuk 10 kabupaten/kota turun mencapai 11.111 orang dan secara kumulatif terbanyak di kota Ternate sebanyak 2812 orang, Halmahera Utara 2.472 orang, Tidore Kepulauan 1.467 orang dan paling rendah Kabupaten Pulau Taliabu sebanyak 217 orang.
Sementara itu, dengan berkurangnya angka pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Malut, seluruh sekolah mulai berlakukan system belajar mengajar dengan tatap muka di sekolah.
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Ternate misalnya, telah berlakukan system belajar tatap muka di seluruh sekolah mulai PAUD hingga SMP, menyusul menurunnya pasien terkonfirmasi positif COVID-19 dan Ternate telah berada dalam zona oranye.
Plt Kadisdik Kota Ternate, Bahtiar Teng ketika dihubungi mengakui, sejak (12/8) kemarin telah dilakukan pemberlakuan belajar tatap muka di sekolah, akan tetapi untuk belajar nanti diwajibkan untuk mentaati disiplin protokol kesehatan," kata di Ternate, Rabu.
Menurut dia, pemberlakuan sekolah tatap muka untuk PAUD hingga SMP yang tersebar di wilayah Kota Ternate telah disampaikan ke seluruh Kepala Sekolah.
Olehnya itu, pihaknya berharap agar pandemic COVID-19 di daerah ini dapat ditekan agar tidak lagi mengganggu aktivitas belajar-mengajar di sekolah.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Memang, dari 10 kabupaten/kota di Malut, hanya Kabupaten Kepulauan Sula masuk zona kuning dengan risiko rendah, karena kasus aktif COVID-19 hingga 13 Agustus 2021 rendah," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Malut, dr Rosita Alkatiri di Ternate, Jumat,
Menurut dia, Kabupaten Kepulauan Sula sendiri memiliki untuk kasus aktif COVID-19 berjumlah 13 orang, isolasi di RSU satu orang dan isolasi mandiri sebanyak 12 orang, dengan kasus sembuh COVID-19 sebanyak 350 orang, meninggal dunia 19 orang dan 382 orang terkonfirmasi positif COVID-19.
Sedangkan, untuk sembilan kabupaten/kota di Malut diantaranya Halmahera Selatan, Halmahera Utara, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Halmahera Barat, Pulau Taliabu, Pulau Morotai, Kota Ternate dan Kota Tidore masuk zona oranye dengan resiko sedang.
Sementara itu, untuk angka pasien terkonfirmasi positif COVID-19 tersebar di 10 kabupaten/kota terus menunjukkan angka penurunan dan berdasarkan laporan harian per 13 Agustus 2021 mencapai 1.417 orang
Dia mengatakan, untuk angka pasien aktif terkonfirmasi positif COVID-19 di Malut sebanyak 1.417 orang menunjukkan terjadinya penurunan angka pasien aktif COVID-19 dalam sepekan ini.
Untuk pasien kasus aktif positif COVID-19 terbanyak Kabupaten Halmahera Utara sebanyak 653 orang, disusul Halmahera Selatan 302 orang dan sebagian besar diantaranya merupakan pekerja tambang nikel dan emas di kedua daerah tersebut.
Rosita menyatakan, berdasarkan laporan harian Dinas Kesehatan Malut untuk jumlah keseluruhan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 untuk 10 kabupaten/kota turun mencapai 11.111 orang dan secara kumulatif terbanyak di kota Ternate sebanyak 2812 orang, Halmahera Utara 2.472 orang, Tidore Kepulauan 1.467 orang dan paling rendah Kabupaten Pulau Taliabu sebanyak 217 orang.
Sementara itu, dengan berkurangnya angka pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Malut, seluruh sekolah mulai berlakukan system belajar mengajar dengan tatap muka di sekolah.
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Ternate misalnya, telah berlakukan system belajar tatap muka di seluruh sekolah mulai PAUD hingga SMP, menyusul menurunnya pasien terkonfirmasi positif COVID-19 dan Ternate telah berada dalam zona oranye.
Plt Kadisdik Kota Ternate, Bahtiar Teng ketika dihubungi mengakui, sejak (12/8) kemarin telah dilakukan pemberlakuan belajar tatap muka di sekolah, akan tetapi untuk belajar nanti diwajibkan untuk mentaati disiplin protokol kesehatan," kata di Ternate, Rabu.
Menurut dia, pemberlakuan sekolah tatap muka untuk PAUD hingga SMP yang tersebar di wilayah Kota Ternate telah disampaikan ke seluruh Kepala Sekolah.
Olehnya itu, pihaknya berharap agar pandemic COVID-19 di daerah ini dapat ditekan agar tidak lagi mengganggu aktivitas belajar-mengajar di sekolah.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021