Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Provinsi Maluku meningkatkan kapasitas pemandu wisata di Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, melalui kegiatan bimbingan teknis keterampilan yang dijadwalkan berlangsung pada 20 Oktober 2021.

"Banda menjadi salah satu destinasi wisata yang paling diminati di Maluku  sehingga menyiapkan para pemandu wisata menjadi salah satu bagian penting dalam mendorong peningkatan pariwisata di sini," kata Ketua HPI Provinsi Maluku,  Aditya S Retraubun saat dihubungi via sambungan telepon selular dari Ambon, Senin.

Ia mengatakan Kepulauan Banda memiliki pesona wisata yang beragam, mulai dari objek wisata sejarah, bawah laut, seni dan budaya hingga kuliner lokal, sehingga sangat diminati oleh wisatawan nusantara maupun mancanegara. Karena itu, penting untuk mempersiapkan kemampuan pramuwisata di kawasan itu guna mendukung peningkatan sektor pariwisata.

Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Maluku bekerja sama dengan HPI Maluku untuk melatih keterampilan para pramuwisata di Kepulauan Banda. Kegiatan itu dijadwalkan berlangsung di Banda Naira pada 20 Oktober 2021, guna mendorong peningkatan kapasitas dalam bekerja sebagai seorang pemandu wisata.

"Dispar Maluku bekerja sama dengan HPI Maluku untuk melatih kemampuan teman-teman pemandu di Banda agar mereka juga lebih siap saat memandu wisatawan yang datang. Ini juga menjadi langkah bagus untuk memajukan pariwisata di sini," ujar Aditya.

Menurut dia, memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang baik bukanlah syarat utama untuk menjadi seorang pramuwisata, kendati bisa berbahasa asing akan membuka peluang yang lebih besar bagi mereka untuk memandu lebih banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung.

Untuk menjadi seorang pramuwisata, selain pengetahuan umum tentang Maluku dan daerah tujuan wisata yang dikunjungi oleh wisatawan, kemampuan berbicara yang didukung dengan gestur dan kontak mata yang baik, serta menjaga etika dan sopan santun juga harus diperhatikan.

Seorang pemandu wisata, kata Aditya, harus mampu bersikap diplomatis saat memandu wisatawan. Ia mencontohkan, jika ditanya mengenai informasi jadwal kapal dan penerbangan, dan mereka belum mengetahui pasti, maka sebaiknya mereka menjawab akan mengecek informasi mengenai hal itu, bukan menjawab tidak tahu. 

"Memandu satu orang wisatawan berbeda dengan memandu satu kelompok yang terdiri dari 10 atau 15 orang sekaligus, karena itu seorang pemandu wisata harus terampil. Mereka harus bisa menjawab dengan diplomatis ketika ditanya pertanyaan yang tidak mereka ketahui,"kata Aditya.

Sekretaris Dispar Provinsi Maluku Rio Z.M. Pelu dalam keterangan terpisah mengatakan tidak hanya di Banda, kegiatan penguatan kapasitas pramuwisata di Maluku intensif dilaksanakan. Sebagai organisasi yang membawahi para pemandu wisata, HPI digandeng untuk bekerja sama melaksanakan pelatihan bagi mereka.

 Diharapkan, pelatihan yang akan berlangsung pada 20 Oktober nanti bisa menghasilkan tenaga-tenaga pramuwisata yang profesional dan berkualitas dalam memandu wisatawan yang berkunjung ke Kepulauan Banda, sehingga mereka berkeinginan untuk kembali lagi ke sana.

"Kita akan melatih pramuwisata di Banda, menyusul melaksanakan pelatihan yang sama di beberapa kawasan destinasi wisata yang lainnya. Diharapkan dengan pelatihan ini, ada peningkatan dalam keterampilan dan kemampuan mereka," kata Rio.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021