Anggota Korps Sukarela (KSR) Palang Merah (Indonesia (PMI} Provinsi Maluku dilatih dpercayakan PMI Pusat untuk menangani penyiapan air bersih dan sanitasi, dan sosialisasi kesehatan kepada pengungsi terdampak bencana, yang dikenal dengan Water, Sanitation dan Hygiene Promotion (WASH).
Pelatihan yang dibuat dalam bentuk latihan dan bimbingan teknis (bimtek) tersebut berlangsung di Markas PMI setempat di Ambon, Jumat, menghadirkan Sukri dan Wahyu Dwi Cahyono dari PMI Pusat Bidang Penanggulangan Bencana dan Kesehatan sebagai fasilitator.
Sekretaris PMI Provinsi Maluku Herry Latuheru mengatakan latihan dan bimtek WASH kepada 20 anggota KSR merupakan rangkaian kegiatan program pascabencana yang didanai oleh Palang Merah Belanda, dan mulai dilaksanakan usai gempa tektonik 5,7 terjadi di Maluku pada September 2019.
Dalam pelatihan tersebut, anggota KSR diajarkan untuk bagaimana menyiapkan air bersih dan sanitasi bagi pengungsi, mulai dari menyusun rencana operasi, pemetaan wilayah dan jumlah pengungsi di lokasi terdampak bencana, hingga menentukan area yang tepat untuk pembangunan sarana air bersih dan sanitasi.
Herry berharap latihan dan bimtek WASH pascabencana bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi anggota KSR PMI Maluku, agar mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka saat terjadi bencana maupun setelah bencana.
"Harapan kami semoga dengan adanya kegaitan ini, teman-teman relawan bisa membantu pemerintah dalam menyiapkan layanan WASH bagi pengungsi di lokasi terdampak bencana, baik itu saat bencana terjadi maupun sesudahnya," ucap dia.
Dikatakannya lagi, selain latihan dan bimtek WASH, beberapa program kegiatan pascabencana telah dilaksanakan oleh PMI Provinsi Maluku, salah satunya pembangunan sarana air bersih bagi warga di Desa Liang dan Tengah-Tengah, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, dua wilayah yang terdampak gempa bumi pada September 2019.
Bak air bersih di Desa Liang dibangun berukuran 4x3 meter, sedangkan di Desa Tengah-Tengah berukuran 3x3 meter. Kedua fasilitas air bersih tersebut rencananya akan diresmikan oleh PMI Pusat bidang penanggulangan bencana dan kesehatan pada 30 Desember 2021.
"Bantuan dari PMI Belanda kepada PMI Provinsi Maluku digunakan juga untuk pembangunan fisik, yakni baik air bersih dan instalasi pipa dari sumber air agar bisa digunakan oleh pengungsi terdampak gempa," ujar Herry Latuheru.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
Pelatihan yang dibuat dalam bentuk latihan dan bimbingan teknis (bimtek) tersebut berlangsung di Markas PMI setempat di Ambon, Jumat, menghadirkan Sukri dan Wahyu Dwi Cahyono dari PMI Pusat Bidang Penanggulangan Bencana dan Kesehatan sebagai fasilitator.
Sekretaris PMI Provinsi Maluku Herry Latuheru mengatakan latihan dan bimtek WASH kepada 20 anggota KSR merupakan rangkaian kegiatan program pascabencana yang didanai oleh Palang Merah Belanda, dan mulai dilaksanakan usai gempa tektonik 5,7 terjadi di Maluku pada September 2019.
Dalam pelatihan tersebut, anggota KSR diajarkan untuk bagaimana menyiapkan air bersih dan sanitasi bagi pengungsi, mulai dari menyusun rencana operasi, pemetaan wilayah dan jumlah pengungsi di lokasi terdampak bencana, hingga menentukan area yang tepat untuk pembangunan sarana air bersih dan sanitasi.
Herry berharap latihan dan bimtek WASH pascabencana bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi anggota KSR PMI Maluku, agar mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka saat terjadi bencana maupun setelah bencana.
"Harapan kami semoga dengan adanya kegaitan ini, teman-teman relawan bisa membantu pemerintah dalam menyiapkan layanan WASH bagi pengungsi di lokasi terdampak bencana, baik itu saat bencana terjadi maupun sesudahnya," ucap dia.
Dikatakannya lagi, selain latihan dan bimtek WASH, beberapa program kegiatan pascabencana telah dilaksanakan oleh PMI Provinsi Maluku, salah satunya pembangunan sarana air bersih bagi warga di Desa Liang dan Tengah-Tengah, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, dua wilayah yang terdampak gempa bumi pada September 2019.
Bak air bersih di Desa Liang dibangun berukuran 4x3 meter, sedangkan di Desa Tengah-Tengah berukuran 3x3 meter. Kedua fasilitas air bersih tersebut rencananya akan diresmikan oleh PMI Pusat bidang penanggulangan bencana dan kesehatan pada 30 Desember 2021.
"Bantuan dari PMI Belanda kepada PMI Provinsi Maluku digunakan juga untuk pembangunan fisik, yakni baik air bersih dan instalasi pipa dari sumber air agar bisa digunakan oleh pengungsi terdampak gempa," ujar Herry Latuheru.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021