Ketua Komisi I DPRD Provinsi Maluku, Amir Rumra meminta masyarakat Kabupaten Maluku Tenggara lebih khusus di Pulau Kei Besar terutama di Kecamatan Kei Besar Utara Timur untuk dapat mendukung gencarnya pembangunan oleh Pemerintah.
Hal ini dimintakan Ketua Komisi I yang juga putra Kei Besar Utara Timur disela-sela peresmian penyalaan Listrik Desa (Lissa) oleh Pemkab Malra dan PT PLN (Persero) Tual-Malra bagi sejumlah Desa atau Ohoi di Kecamatan tersebut, Sabtu.
"Pemerintah Provinsi, lebih khusus Pemda Malra sementara gencar-gencarnya melakukan pembangunan di Kei Besar lebih khusus di wilayah Utara Timur, maka sangat dimintakan agar masyarakat dapat mendukung upaya itu," ungkap Rumra.
Untuk listrik, saya apresiasi Pemkab Malra dalam hal ini Bupati dan Wakil Bupati serta seluruh jajaran Pemda dan pihak PT PLN (Persero) UP3 Tual-Maluku Tenggara, karena ini merupakan satu langkah maju sesuai target dan rencana untuk Ohoi-Ohoi khususnya di wilayah Kei Besar Utara Timur untuk menikmati listrik selama ini.
Diakui, Malra mengalami kemajuan yang sangat luar biasa dibandingkan dengan desa-desa lain di Maluku terkait listrik, dimana banyak desa-desa disini sudah banyak yang Terlistriki oleh PLN.
Baca juga: Pemkab Malra gelar pasar murah dan operasi minyak tanah, jawab kebutuhan warga
Kemudian upaya pembangunan jalan yang merupakan menjadi keluhan masyarakat di Kei Besar Utara Timur, di tahun 2022 nantinya ada penambahan pekerjaan jalan Provinsi sepanjang 16 kilometer.
"Jika sudah dikerjakan penambahan jalan provinsi sepanjang 16 kilometer tersebut, maka itu tentu sudah dapat menjawab keluhan masyarakat di Kei Besar Utara Timur," ujar Rumra.
Namun, jelas Rumra, satu kendala ketika proses pembangunan sementara gencar-gencarnya di lakukan pemerintah, masih ada saja pemalangan atau budaya lokal kita menyebutnya "sasi".
Ia contohkan, pembangunan ruas jalan provinsi sepanjang empat kilometer yang telah diupayakan kita semua, baik sebagai Anggota DPRD, Pemprov, dan Pemkab untuk dikerjakan di Utara Timur ini, mengalami hambatan sehingga butuh waktu lagi untuk menyelesaikan pekerjaannya akibat adanya sasi.
Mudah-mudahan masyarakat punya kesadaran, karena memang wilayah Kei Besar Utara timur jika dibandingkan dengan Kecamatan-Kecamatan lain di Malra adalah Kecamatan ini masih sangat tertinggal, bahkan kita masuk dalam wilayah kemiskinan ekstrem, dimana salah satu penyebab utamanya adalah soal konektivitas itu sendiri.
Oleh karena itu, sangat dimintakan untuk masyarakat serta Kepala-kepala Ohoi dan perangkat Ohoi, untuk berupaya tidak adanya pemasangan sasi dan hal lainnya yang menghambat pembangunan, tandas Rumra.
Baca juga: Kesuksesan MTQ Ke-29 Malra contoh toleransi umat beragama di Maluku, patut diteladani
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
Hal ini dimintakan Ketua Komisi I yang juga putra Kei Besar Utara Timur disela-sela peresmian penyalaan Listrik Desa (Lissa) oleh Pemkab Malra dan PT PLN (Persero) Tual-Malra bagi sejumlah Desa atau Ohoi di Kecamatan tersebut, Sabtu.
"Pemerintah Provinsi, lebih khusus Pemda Malra sementara gencar-gencarnya melakukan pembangunan di Kei Besar lebih khusus di wilayah Utara Timur, maka sangat dimintakan agar masyarakat dapat mendukung upaya itu," ungkap Rumra.
Untuk listrik, saya apresiasi Pemkab Malra dalam hal ini Bupati dan Wakil Bupati serta seluruh jajaran Pemda dan pihak PT PLN (Persero) UP3 Tual-Maluku Tenggara, karena ini merupakan satu langkah maju sesuai target dan rencana untuk Ohoi-Ohoi khususnya di wilayah Kei Besar Utara Timur untuk menikmati listrik selama ini.
Diakui, Malra mengalami kemajuan yang sangat luar biasa dibandingkan dengan desa-desa lain di Maluku terkait listrik, dimana banyak desa-desa disini sudah banyak yang Terlistriki oleh PLN.
Baca juga: Pemkab Malra gelar pasar murah dan operasi minyak tanah, jawab kebutuhan warga
Kemudian upaya pembangunan jalan yang merupakan menjadi keluhan masyarakat di Kei Besar Utara Timur, di tahun 2022 nantinya ada penambahan pekerjaan jalan Provinsi sepanjang 16 kilometer.
"Jika sudah dikerjakan penambahan jalan provinsi sepanjang 16 kilometer tersebut, maka itu tentu sudah dapat menjawab keluhan masyarakat di Kei Besar Utara Timur," ujar Rumra.
Namun, jelas Rumra, satu kendala ketika proses pembangunan sementara gencar-gencarnya di lakukan pemerintah, masih ada saja pemalangan atau budaya lokal kita menyebutnya "sasi".
Ia contohkan, pembangunan ruas jalan provinsi sepanjang empat kilometer yang telah diupayakan kita semua, baik sebagai Anggota DPRD, Pemprov, dan Pemkab untuk dikerjakan di Utara Timur ini, mengalami hambatan sehingga butuh waktu lagi untuk menyelesaikan pekerjaannya akibat adanya sasi.
Mudah-mudahan masyarakat punya kesadaran, karena memang wilayah Kei Besar Utara timur jika dibandingkan dengan Kecamatan-Kecamatan lain di Malra adalah Kecamatan ini masih sangat tertinggal, bahkan kita masuk dalam wilayah kemiskinan ekstrem, dimana salah satu penyebab utamanya adalah soal konektivitas itu sendiri.
Oleh karena itu, sangat dimintakan untuk masyarakat serta Kepala-kepala Ohoi dan perangkat Ohoi, untuk berupaya tidak adanya pemasangan sasi dan hal lainnya yang menghambat pembangunan, tandas Rumra.
Baca juga: Kesuksesan MTQ Ke-29 Malra contoh toleransi umat beragama di Maluku, patut diteladani
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021