Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) mengeluarkan kebijakan menunda pelayaran antarpulau akibat cuaca buruk yang melanda daerah ini.

Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP Ternate, Miraza A. Polpoke di Ternate, Selasa, mengatakan, KSOP menunda akvititas pelayaran kapal untuk rute Ternate,  Morotai, Loloda, Batang dua, Obi, Bacan dan Kepulauan Sanana karena kondisi cuaca laut sangat buruk.

Sementara pelayaran antarProvinsi dalah rute Ternate - Bitung - Manado hingga cuaca membaik.

Kebijakan itu tertuang dalam surat pemberitahuan nomor: UM.003/24/20/KSOP.TTE-2021 tertanggal 27 Desember 2021.

Selain itu, surat ini ditujukan kepada pimpinan perusahaan pelayaran/non pelayaran, nakhoda kapal, pemilik kapal lokal/kapal jenis ferry/kapal rakyat, danpos/danru KSOP kelas II Tenate dan semua masyarakat yang menggunakan jasa angkutan laut.

Dia menyatakan, ditangguhkannya pelayaran tersebut untuk mengantisipasi terjadinya korban jiwa dan harta benda di laut, karena kondisi laut disertai angin kencang.

Sedangkan, , Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sultan Baabullah Ternate, mengimbau seluruh pengguna angkutan laut untuk berhati-hati karena cuaca ekstrem melanda perairan Malut menyusul gelombang laut hingga 4-6 meter disertai angin kencang.

Prakirawan Cuaca BMKG Sultan Baabullah Ternate, Fahmi Bachdar menyatakan, masyarakat diminta mewaspadai potensi gelombang setinggi 4-6 meter terutama di perairan Halmahera Barat, Halmahera Timur, Morotai, Batang Dua, Halmahera Selatan hingga Kepulauan Sula.

Selain itu,  gelombang tinggi disertai banjir, tanah longsor, pohon tumbang dan gelombang pesisir yang bisa terjadi dalam kondisi cuaca ekstrem.

Bahkan, potensi hujan lebat disertai angin kencang selama dua hari ke depan terutama di perairan Pulau Morotai, Galela, Jailolo, Batang Dua dan perairan di Halmahera Selatan.
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021