Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Richard HT. Tampubolon berkesempatan mengunjungi maskas Batalyon Infanteri Raider 733/Masariku sekaligus bernostalgia dengan personel pasukan pemukul tersebut.
"Ini kali pertama saya datang di Batalyon ini. Saya bersyukur bisa menginjakkan kaki di batalyon yang penuh sejarah ini. Banyak kenangan bersama personel Yonif ini baik sejarah penugasan yang cukup panjang hingga prestasi di dalam dan luar negeri," kata Pangdam di Ambon, Rabu.
Ia lantas terkenang akan penugasan saat masih berpangkat Bintang Satu. Saat itu ia menjabat Wadanjen Kopasus dan ditunjuk sebagai kepala Operasi (Kaops) Nengkawi I di Provinsi Papua dan sukses merebut Maskas Organisasi Papua Merdeka (OPM serta melumpuhkan beberapa pimpinan militer Tentara pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB).
"Dulu pada 1997 saya bertugas di Timika, provinsi Papua. Saya bersama personel Batalyon 733/ Masariku. Ada kebanggaan tersendiri bagi saya," kata Pangdam yang didampingi istrinya Ny. Eka Mey Selly Tampubolon yang juga Ketua Persit Kartika Chandra Kirana PD XVI/ Pattimura.
Ia lantas memotivasi dan memberi semangat para prajurit Yonif Raider 733 untuk melakukan yang terbaik dan menjaga kehormatan satuan.
"Tidak semua orang bisa bergabung di Batalyon Raider sebagai salah satu batalyon elit. Setiap Prajuritnya disiapkan dengan latihan tertentu dan dibekali perlengkapan khusus, dituntut memiliki kemampuan diatas rata-rata," ujarnya.
Para istri prajurit juga diingatkan untuk terus membangun komunikasi saat suaminya bertugas serta menjaga kehormatan keluarga dan suami.
"Kalau bapak- bapaknya tugas, saya harap ibu-ibunya terus bangun komunikasi yang baik dengan suami. Jaga kehormatan keluarga, jaga kehormatan suami. Harus kompak, jaga nama baik organisasi dan keluarga. Kepada seluruh prajurit pegang teguh jati diri prajurit, jaga selalu etika militer, patuh, taat dan loyalitas karena itu adalah modal dasar seorang prajurit," tegas Pangdam.
Mantan Komandan Komando Operasi Khusus (Dankoopsus) Mabes TNI itu juga menekankan tentang nilai seorang komandan dan prajurit yang saling berkaitan.
"Tampilan prajurit adalah tampilan komandannya. Itulah nilai seorang komandannya. Kalau pangkalannya bersih, prajuritnya penampilannya baik, semangat, disiplin, kemanapun engkau ditugaskan maka engkau akan jadi batalyon- batalyon pemenang, bukan batalyon kalahan atau pecundang," ujarnya.
Dia berharap prajurit- prajurit Kodam XVI/ Pattimura, menjadi pelindung dan perekat bangsa untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan dimana pun mereka ditugaskan.
Setiap prajurit juga dituntut dapat beradaptasi, melarut dan menyatu dengan masyarakat di sekitar lingkungan tugas, menghargai budaya setempat serta melaukan komuniksi sosial yang baik dan kreatif, sehingga melahirkan kebersamaan dan kemanunggal dengan rakyat, demi terpelihara dan tercapainya situasi aman, kondusif serta kesejahteraan bagi masyarakat Maluku.
Selain Markas Yonid raider 733 Masariku, Pangdam juga meninjau Pos Koramil Waiheru yang ditempati Satgas Kodim Maluku dari Batalyon Arhanud 11/WBY yang sedang melaksanakan operasi perbantuan kepada pemerintah daerah guna mewujudkan stabilitas keamanan dan menjamin kepentingan NKRI di wilayah Maluku.
Dalam peninjauan tersebut Pangdam didampingi Kasdam XVI/Pattimura Brigjen TNI Samuel Petrus Hehakaya dan istri, Irdam XVI/Pattimura Brigjen TNI Dwi Darmadi, Kapoksahli Pangdam Brigjen TNI Adam Suwarno Pangeran, Danrem 151/Binaiya Brigjen TNI Arnold A.P. Ritiauw serta para asisten, dansat kabalak serta Komandan Kodim 1504/ Ambon.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Ini kali pertama saya datang di Batalyon ini. Saya bersyukur bisa menginjakkan kaki di batalyon yang penuh sejarah ini. Banyak kenangan bersama personel Yonif ini baik sejarah penugasan yang cukup panjang hingga prestasi di dalam dan luar negeri," kata Pangdam di Ambon, Rabu.
Ia lantas terkenang akan penugasan saat masih berpangkat Bintang Satu. Saat itu ia menjabat Wadanjen Kopasus dan ditunjuk sebagai kepala Operasi (Kaops) Nengkawi I di Provinsi Papua dan sukses merebut Maskas Organisasi Papua Merdeka (OPM serta melumpuhkan beberapa pimpinan militer Tentara pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB).
"Dulu pada 1997 saya bertugas di Timika, provinsi Papua. Saya bersama personel Batalyon 733/ Masariku. Ada kebanggaan tersendiri bagi saya," kata Pangdam yang didampingi istrinya Ny. Eka Mey Selly Tampubolon yang juga Ketua Persit Kartika Chandra Kirana PD XVI/ Pattimura.
Ia lantas memotivasi dan memberi semangat para prajurit Yonif Raider 733 untuk melakukan yang terbaik dan menjaga kehormatan satuan.
"Tidak semua orang bisa bergabung di Batalyon Raider sebagai salah satu batalyon elit. Setiap Prajuritnya disiapkan dengan latihan tertentu dan dibekali perlengkapan khusus, dituntut memiliki kemampuan diatas rata-rata," ujarnya.
Para istri prajurit juga diingatkan untuk terus membangun komunikasi saat suaminya bertugas serta menjaga kehormatan keluarga dan suami.
"Kalau bapak- bapaknya tugas, saya harap ibu-ibunya terus bangun komunikasi yang baik dengan suami. Jaga kehormatan keluarga, jaga kehormatan suami. Harus kompak, jaga nama baik organisasi dan keluarga. Kepada seluruh prajurit pegang teguh jati diri prajurit, jaga selalu etika militer, patuh, taat dan loyalitas karena itu adalah modal dasar seorang prajurit," tegas Pangdam.
Mantan Komandan Komando Operasi Khusus (Dankoopsus) Mabes TNI itu juga menekankan tentang nilai seorang komandan dan prajurit yang saling berkaitan.
"Tampilan prajurit adalah tampilan komandannya. Itulah nilai seorang komandannya. Kalau pangkalannya bersih, prajuritnya penampilannya baik, semangat, disiplin, kemanapun engkau ditugaskan maka engkau akan jadi batalyon- batalyon pemenang, bukan batalyon kalahan atau pecundang," ujarnya.
Dia berharap prajurit- prajurit Kodam XVI/ Pattimura, menjadi pelindung dan perekat bangsa untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan dimana pun mereka ditugaskan.
Setiap prajurit juga dituntut dapat beradaptasi, melarut dan menyatu dengan masyarakat di sekitar lingkungan tugas, menghargai budaya setempat serta melaukan komuniksi sosial yang baik dan kreatif, sehingga melahirkan kebersamaan dan kemanunggal dengan rakyat, demi terpelihara dan tercapainya situasi aman, kondusif serta kesejahteraan bagi masyarakat Maluku.
Selain Markas Yonid raider 733 Masariku, Pangdam juga meninjau Pos Koramil Waiheru yang ditempati Satgas Kodim Maluku dari Batalyon Arhanud 11/WBY yang sedang melaksanakan operasi perbantuan kepada pemerintah daerah guna mewujudkan stabilitas keamanan dan menjamin kepentingan NKRI di wilayah Maluku.
Dalam peninjauan tersebut Pangdam didampingi Kasdam XVI/Pattimura Brigjen TNI Samuel Petrus Hehakaya dan istri, Irdam XVI/Pattimura Brigjen TNI Dwi Darmadi, Kapoksahli Pangdam Brigjen TNI Adam Suwarno Pangeran, Danrem 151/Binaiya Brigjen TNI Arnold A.P. Ritiauw serta para asisten, dansat kabalak serta Komandan Kodim 1504/ Ambon.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022