Ambon (ANTARA) - Panglima Daerah Militer (Pangdam) XVI Pattimura mengemukakan bahwa kontestasi pemilihan umum (pemilu) yang aman menjadi sarana integrasi bangsa di Maluku.
“Perlu saya ingatkan bahwa, ini merupakan tahun pemilu agar menjaga netralitas TNI. Maraknya berita hoaks serta semakin banyak riak politik, kita tidak boleh berkepentingan dalam politik, melaksanakan perintah sesuai dengan Konstitusi implementasinya tidak boleh memihak atau mendukung para calon," kata Pangdam XVI Pattimura Mayjend TNI Syafrial di Ambon, Kamis.
Hal itu diutarakan Pangdam dalam kunjungannya ke Markas Komando Distrik Militer 1513/Seram Bagian Barat (SBB).
Kunjungan ini dilaksanakan untuk melihat secara dekat situasi dan kondisi Satuan, sekaligus bertatap muka, bersilaturahmi dan berdialog secara langsung dengan prajurit dan Persit di Kodim 1513/Seram Bagian Barat.
Menurut Pangdam, Integrasi bangsa adalah proses penyatuan berbagai suku, agama, budaya, dan daerah yang berbeda-beda menjadi satu kesatuan bangsa Indonesia yang utuh dan berdaulat.
Integrasi bangsa bertujuan untuk mempertahankan keutuhan dan keberlangsungan bangsa Indonesia sebagai sebuah negara yang berdaulat dan mandiri.
Integrasi bangsa meliputi upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, menghormati keanekaragaman budaya dan agama, dan membangun rasa cinta tanah air yang kuat.
"Integrasi bangsa sangat penting bagi keberlangsungan dan kemajuan bangsa Indonesia, karena akan memudahkan dalam melakukan pembangunan, menjaga stabilitas politik, sosial dan ekonomi, serta memperkuat posisi Indonesia di mata dunia internasional," tuturnya.
Selanjutnya, Pangdam menjelaskan tentang program unggulan Kodam XVI/Pattimura yaitu 'Basudara Pattimura', yang merupakan program dalam rangka menjaga persaudaraan sesuai dengan adat istiadat orang Maluku, yaitu pela gandong.
Kepada anggota Persit, Pangdam mengingatkan untuk selalu saling menyayangi dan mendukung, serta mendorong suami melaksanakan tugas dengan baik.
“Jaga keharmonisan dalam berumah tangga sebagai kunci keutuhan rumah tangga, saling menyayangi antar suami dan istri begitu pula sebaliknya”, tutur Pangdam.
Usai pengarahan, Pangdam memberikan bantuan sosial kepada anggota dan keluarganya yang sakit menahun, Warakawuri, anak yatim/piatu dan anak penderita stunting sebagai wujud perhatian pimpinan.