Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Ambon memperingatkan agar mewaspadai gelombang tinggi mencapai empat meter di laut Maluku yang berlaku pada 20- 22 Februari 2022.
"Gelombang tinggi 2,5 meter hingga empat meter berpeluang terjadi di Laut Seram Bagian Barat dan Seram Bagian Timur yang berisiko terhadap keselamatan pelayaran," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas IV Maritim Ambon Ashar di Ambon, Minggu.
Gelombang setinggi 1,25 -1,50 meter (waspada) juga berpeluang terjadi di perairan Pulau Buru, Ambon dan Lease, Selatan Pulau Seram, Laut Banda, laut Buru bagian barat, perairan Kepulauan Kei, dan Kepulauan Aru.
Ia mengatakan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Timur Laut - Timur dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot.
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat Daya – Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 3 - 20 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Flores, Laut Sulawesi bagian timur, Perairan Kepulauan. Sangihe - Kepulauan Talaud, Laut Maluku dan Perairan Halmahera.
BMKG mengimbau masyarakat untuk memperhatikan risiko tinggi keselamatan pelayaran.
Risiko tinggi untuk perahu nelayan, jika kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter, sedangkan kapal tongkang 16 knot dengan tinggi gelombang 1.5 meter.
Harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter), Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 meter).
Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 meter), Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 meter).
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktifitas di pesisir area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi untuk tetap waspada, " kata Ashar.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Gelombang tinggi 2,5 meter hingga empat meter berpeluang terjadi di Laut Seram Bagian Barat dan Seram Bagian Timur yang berisiko terhadap keselamatan pelayaran," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas IV Maritim Ambon Ashar di Ambon, Minggu.
Gelombang setinggi 1,25 -1,50 meter (waspada) juga berpeluang terjadi di perairan Pulau Buru, Ambon dan Lease, Selatan Pulau Seram, Laut Banda, laut Buru bagian barat, perairan Kepulauan Kei, dan Kepulauan Aru.
Ia mengatakan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Timur Laut - Timur dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot.
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat Daya – Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 3 - 20 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Flores, Laut Sulawesi bagian timur, Perairan Kepulauan. Sangihe - Kepulauan Talaud, Laut Maluku dan Perairan Halmahera.
BMKG mengimbau masyarakat untuk memperhatikan risiko tinggi keselamatan pelayaran.
Risiko tinggi untuk perahu nelayan, jika kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter, sedangkan kapal tongkang 16 knot dengan tinggi gelombang 1.5 meter.
Harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter), Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 meter).
Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 meter), Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 meter).
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktifitas di pesisir area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi untuk tetap waspada, " kata Ashar.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022