Seorang nelayan yang dilaporkan hilang kontak di sekitar perairan Negeri Rohomoni, Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah hingga kini belum ditemukan.
"Tim SAR gabungan termasuk Polsek Pulau Haruku serta Babinsa Kabau maupun Rohomoni, Kailolo, dan Haruku masih melanjutkan upaya pencarian terhadap korban yang diketahui bernama Hadji Guru Sangadji (42)," kata Kapolsek Pulau Haruku, Iptu Julkisno Kaisupy di Ambon, Selasa.
Menurut dia, korban awalnya melaut sendirian untuk memancing ikan pada Minggu, (20/2) sekitar pukul 21.00 WIT di sekitar perairan Waruputi, Negeri Rohomoni dalam kondisi cuaca buruk.
Namun hingga Senin, (21/2) dinihari sekitar pukul 05.00 WIT, istri korban yang bernama Sahalamu Sangadji merasa tidak tenang dan berjalan menuju pantai untuk mengecek suaminya yang belum kembali.
Kemudian pada pukul 06.00 WIT, istri korban melaporkan kejadian tersebut kepada salah seorang tetua adat untuk memberikan informasi kepada masyarakat kalau suaminya belum kembali.
Selanjutnya tim SAR gabungan bersama seratus masyarakat mulai mencari keberadaan korban sejak kemarin (Senin), tetapi belum membuahkan hasil.
"Hanya barang-barang milik korban yang ditemukan antara lain dua gulungan alat mancing, sebuah senter, tudung atau tutup kepala, dayung, serta tempat duduk korban," ujar Julkisno.
Proses pencarian juga dibantu oleh Dir Polairud Polda Maluku dan Basarnas dengan menggunakan dua unit kapal di perairan Rohomoni dan sekitarnya, namun sampai pukul 17.00 WIT belum membuahkan hasil dan terkendala cuaca buruk akibat ombak besar sehingga dihentikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Tim SAR gabungan termasuk Polsek Pulau Haruku serta Babinsa Kabau maupun Rohomoni, Kailolo, dan Haruku masih melanjutkan upaya pencarian terhadap korban yang diketahui bernama Hadji Guru Sangadji (42)," kata Kapolsek Pulau Haruku, Iptu Julkisno Kaisupy di Ambon, Selasa.
Menurut dia, korban awalnya melaut sendirian untuk memancing ikan pada Minggu, (20/2) sekitar pukul 21.00 WIT di sekitar perairan Waruputi, Negeri Rohomoni dalam kondisi cuaca buruk.
Namun hingga Senin, (21/2) dinihari sekitar pukul 05.00 WIT, istri korban yang bernama Sahalamu Sangadji merasa tidak tenang dan berjalan menuju pantai untuk mengecek suaminya yang belum kembali.
Kemudian pada pukul 06.00 WIT, istri korban melaporkan kejadian tersebut kepada salah seorang tetua adat untuk memberikan informasi kepada masyarakat kalau suaminya belum kembali.
Selanjutnya tim SAR gabungan bersama seratus masyarakat mulai mencari keberadaan korban sejak kemarin (Senin), tetapi belum membuahkan hasil.
"Hanya barang-barang milik korban yang ditemukan antara lain dua gulungan alat mancing, sebuah senter, tudung atau tutup kepala, dayung, serta tempat duduk korban," ujar Julkisno.
Proses pencarian juga dibantu oleh Dir Polairud Polda Maluku dan Basarnas dengan menggunakan dua unit kapal di perairan Rohomoni dan sekitarnya, namun sampai pukul 17.00 WIT belum membuahkan hasil dan terkendala cuaca buruk akibat ombak besar sehingga dihentikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022