Kepala Kepolisian Daerah Maluku Irjen Pol Lotharia Latif, mengusulkan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) untuk almarhum Briptu Mohamad Faisal Helut, yang meninggal dalam tugas saat pengamanan konflik di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah.

Pengusulan KPLB dari Briptu ke Brigpol merupakan bentuk penghargaan luar biasa atas jasa-jasa almarhum Faisal Helut dalam menjaga Kamtibmas di Maluku.

"Saat ini saya langsung kontak Mabes Polri dan mengajukan proses usulan kepada Bapak Kapolri agar almarhum diberikan KPLB," ungkap Kapolda yang saat ini sedang berada di Jakarta membesuk almarhum, Selasa. 

Baca juga: Anggota polisi korban konflik Haruku meninggal dunia, sampai kapan jatuh korban akibat konflik Maluku?

Kapolda menilai, KPLB terhadap almarhum harus diberikan karena yang bersangkutan gugur dalam menjalankan tugas pengamanan konflik di Pulau Haruku.

"Saya usulkan KPLB kepada almarhum dari Briptu menjadi Brigadir karena jasa-jasa dalam menjaga kamtibmas, karena Dharma Bhaktinya menjaga kamtibmas serta menyelamatkan masyarakat yang bentrok di Pulau Haruku," jelasnya.

Selain mengusulkan KPLB, Polda Maluku juga akan mengurus hak-hak almarhum Briptu Faisal Helut seperti santunan Asabri dan lain sebagainya.

Selain itu, ia menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam atas kepergian Briptu Mohamad Faisal Helut.

"Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas gugurnya Briptu M. Faisal Heluth," ungkap Kapolda.

Almarhum, kata Kapolda, adalah anggota yang telah berkorban jiwa dan raganya untuk menjaga kamtibmas. Ia rela berkorban tanpa memandang siapa pun yang berkonflik.

Baca juga: Jenazah Briptu Faisal Helut akan dimakamkan di Taman Makam Bahagia Ambon

Sementara itu, Kapolda juga mengajak semua elemen masyarakat untuk dapat menjadikan Maluku yang aman, damai dan sejahtera. 

"Hentikan dan sudahi pertikaian di tanah Maluku, jangan lagi ada bentrok-bentrok seperti orang mau perang, kalo mau perang, jangan perangi saudaramu sendiri, tapi perangi kebodohan, perangi kemiskinan, perangi intoleransi," tuturnya.

Briptu Faisal Helut, sebut Kapolda, menjadi korban saat melakukan pengamanan dan pemisahan kelompok yang bertikai. Ia tertembak senjata gelap, yang kemudian harus menjalani perawatan intensif sampai dengan meninggal dunia.

Briptu Mohamad Faisal Helut merupakan korban yang tertembak saat mengamankan konflik tapal batas di Pulau Haruku, Rabu 26 Januari lalu. Ia tutup usia di Rumah Sakit Pusat Polri, Kramat Jati, Jakarta, Selasa, pukul 06.35 WIB. 

Baca juga: Bupati Maluku Tengah diminta lebih peka tangani konflik Pelauw-Kariuw, begini harapannya

Pewarta: Winda Herman

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022