Ambon (ANTARA) - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merampungkan pembangunan 50 unit rumah khusus bagi warga Kariuw, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.
"Proses pembangunan rumah ini tidak mudah karena diawali dengan kejadian yang penuh duka dan air mata sehingga apa yang diberikan negara kepada rakyat harus kita jaga bersama," kata Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif di Ambon, Kamis.
Hal ini disampaikan saat menghadiri kegiatan penyerahan kunci dan pemanfaatan rumah khusus kepada masyarakat Kariuw ditandai dengan pemberian kunci rumah secara simbolis di Gereja Ebenhaezer, Negeri Kariuw.
Sebelumnya sebanyak 1.370 warga Kariuw atau 330 KK memilih mengungsi ke desa tetangga Aboru usai bentrok dengan negeri Pelauw, Ori pada 26 Januari 2022 karena masalah tapal batas tanah.
Pada 15 November 2022, warga Negeri Pelauw dan Kariuw, Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah akhirnya sepakat untuk berdamai dan mengakhiri konflik sosial yang terjadi sejak Januari 2022.
Kesepakatan berdamai antara kedua belah pihak dilakukan melalui penandatanganan akta kesepakatan damai ditandatangani Penjabat Negeri Kariuw Samuel Jory Radjawane serta Radja Pelauw Rasyad Effendi Latucosina, di Ambon.
Kapolda juga mengajak seluruh masyarakat agar dapat menjaga keamanan, kedamaian dan meningkatkan persaudaraan di Pulau Haruku.
"Saya punya kewajiban dan tanggung jawab besar dalam proses penyelesaian konflik di Kariuw dan Pulau Haruku. Jadikan peristiwa tersebut sebagai introspeksi bagi semua pihak agar tidak terulang kembali,” ujarnya.
Menurutnya, wilayah ini harus aman dan tentram sehingga ruang usaha dapat terbuka. Bahkan, dapat menarik investor dari luar untuk membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Maluku.
"Jangan ada lagi konflik di wilayah Maluku ini, sehingga ke depan kita bisa siapkan anak cucu untuk mencapai masa depan yang lebih baik," ajak Kapolda.
Kapolda pun mengajak masyarakat untuk berani menyalurkan bakat dalam membangun dunia usaha dan melawan kemiskinan. Bukan sebaliknya berani untuk berkelahi dan bertikai melawan saudara sendiri yang merugikan diri dan keluarga serta masyarakat.
Sementara itu, Pejabat Bupati Maluku Tengah Rakib Sahubawa mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) atas kerja keras dan dedikasi dalam pembangunan rumah bagi masyarakat Negeri Kariuw.
"Kepada seluruh masyarakat yang menjadi penerima hunian yang dibangun, kita harus bersyukur serta berterima kasih atas rumah yang telah di bangun dan diharapkan dapat merasa aman dan nyaman di dalam bangunan tersebut," katanya.
Direktur Jendral Perumahan Khusus PUPR yang diwakili Prakarsa Yoga (Kasubdit Rusus Wilayah 3) mengatakan, pembangunan rumah khusus merupakan usulan dari Kabupaten Maluku Tengah.
"Rumah khusus yang dibangun ini tipe 56 yang sudah dibangun sebanyak 50 unit dari rencananya 259 rumah,” ungkapnya.
Atas nama masyarakat Kariuw, Pejabat Negeri Kariuw Pieter Radjawane juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang sudah membantu sehingga pembangunan rumah khusus ini dilakukan.
"Atas nama warga kami melihat Negara hadir untuk masyarakat, memang ini merupakan awal 50 unit dan kami tetap menunggu pembangunan berikutnya yang akan dilaksanakan," ucap Pieter.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Kapolda Maluku dan Pangdam XVI/Pattimura bersama personel yang telah melakukan pengamanan di negeri Kariuw hingga saat ini.
"Kami masih kekurangan air bersih untuk 50 unit rumah yang telah dibangun dan beberapa rumah warga lainnya, kami harapkan adanya tindakan dari pemerintah agar kami bisa mendapatkan air bersih," katanya menambahkan.
Pemerintah rampungkan pembangunan 50 rumah khusus warga Kariuw Maluku
Kamis, 7 Maret 2024 10:42 WIB