Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) melalui Disperindag menjamin stok kebutuhan minyak goreng untuk masyarakat bisa terpenuhi, menyusul adanya tambahan stok yang dipasok dari Sulawesi.
"Untuk jatah minyak goreng akan dipasok melalui Sulawesi Utara dan akan disalurkan ke kabupaten/kota untuk menekan kelangkaan kebutuhan minyak goreng untuk masyarakat di Malut," kata Kepala Disperindag Malut, Yudi Yudhitia di Ternate, Senin.
Yudi juga memastikan adanya distributor minyak goreng yang telah disiapkan untuk menyalurkan kebutuhan kepada masyarakat dengan stok sebanyak enam ton.
Namun, ia mengatakan produsen belum menyalurkan minyak goreng tersebut karena adanya kebijakan pimpinan distributor di Manado, Sulawesi Utara.
Saat ini, pihaknya menerima pasokan minyak goreng dari distributor dengan harga Rp13.000 per liter.
Sementara itu, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Malut melalui Satuan Tugas (Satgas) Pangan meminta kepada para distributor untuk tidak melakukan penimbunan minyak goreng.
Kabid Humas Polda Malut Kombes Pol Michael Irwan Thamsil mengatakan distributor yang melakukan penimbunan terhadap barang kebutuhan pokok masyarakat, termasuk minyak goreng, akan ditindak.
"Apabila ditemukan ada penyimpangan dalam distribusi maupun penimbunan akan dilakukan penindakan sesuai dengan peraturan yang berlaku," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang petugas pasar modern di Ternate, Saiful mengakui, minyak goreng habis di pasaran, menyusul terbatasnya stok yang dijual.
"Untuk stok kebutuhan minyak goreng telah habis terjual, meski pun sangat terbatas dan pembeli yang berbelanja juga dibatasi," katanya.
Menurut dia, stok minyak goreng yang dijual hanya Rp14.000 per liter, sejak kebijakan satu harga pertama diberlakukan pada 19 Januari 2022.
Tidak hanya itu, sejumlah mini market di kota Ternate juga mengalami kekosongan stok minyak goreng dan kalau pun dapat dijumpai di sejumlah kios kecil, hanya stok terakhir dijual Rp20.000 per liter.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Untuk jatah minyak goreng akan dipasok melalui Sulawesi Utara dan akan disalurkan ke kabupaten/kota untuk menekan kelangkaan kebutuhan minyak goreng untuk masyarakat di Malut," kata Kepala Disperindag Malut, Yudi Yudhitia di Ternate, Senin.
Yudi juga memastikan adanya distributor minyak goreng yang telah disiapkan untuk menyalurkan kebutuhan kepada masyarakat dengan stok sebanyak enam ton.
Namun, ia mengatakan produsen belum menyalurkan minyak goreng tersebut karena adanya kebijakan pimpinan distributor di Manado, Sulawesi Utara.
Saat ini, pihaknya menerima pasokan minyak goreng dari distributor dengan harga Rp13.000 per liter.
Sementara itu, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Malut melalui Satuan Tugas (Satgas) Pangan meminta kepada para distributor untuk tidak melakukan penimbunan minyak goreng.
Kabid Humas Polda Malut Kombes Pol Michael Irwan Thamsil mengatakan distributor yang melakukan penimbunan terhadap barang kebutuhan pokok masyarakat, termasuk minyak goreng, akan ditindak.
"Apabila ditemukan ada penyimpangan dalam distribusi maupun penimbunan akan dilakukan penindakan sesuai dengan peraturan yang berlaku," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang petugas pasar modern di Ternate, Saiful mengakui, minyak goreng habis di pasaran, menyusul terbatasnya stok yang dijual.
"Untuk stok kebutuhan minyak goreng telah habis terjual, meski pun sangat terbatas dan pembeli yang berbelanja juga dibatasi," katanya.
Menurut dia, stok minyak goreng yang dijual hanya Rp14.000 per liter, sejak kebijakan satu harga pertama diberlakukan pada 19 Januari 2022.
Tidak hanya itu, sejumlah mini market di kota Ternate juga mengalami kekosongan stok minyak goreng dan kalau pun dapat dijumpai di sejumlah kios kecil, hanya stok terakhir dijual Rp20.000 per liter.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022