Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengharapkan Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon melahirkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan unggul untuk mendukung pengoperasian Ladang Gas Abadi Blok Masela, Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
"Unpatti sebagai perguruan tinggi negeri terkemuka hendaknya dapat menjadi tulang punggung bagi pengembangan Blok Masela dengan melahirkan SDM berkualitas dan unggul," kata Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Nizam di Ambon, Selasa.
Menurut dia, laboratorium terpadu pendukung Blok Masela milik Unpatti yang telah diresmikan penggunaannya pada Senin (14/3), dapat menghasilkan riset-riset unggulan untuk mendukung pembangunan di Maluku.
Dia mendorong Unpatti menjadi pusat unggulan pengembangan SDM dan inovasi, terutama pada ekonomi hijau dan ekonomi biru, demi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, melalui pemanfaatan sumber daya alam secara lestari.
Keberadaan fasilitas yang dibangun dengan APBN sebesar Rp64 miliar sejak Mei 2021 itu, dapat menjadi pendorong kemajuan perguruan tinggi di kawasan timur Indonesia serta menghasilkan dan memperkuat riset-riset unggulan di masa mendatang.
Gubernur Maluku Murad Ismail menyambut gembira peresmian fasilitas laboratorium itu sebagai salah satu langkah mendukung pengelolaan Blok Masela yang ditargetkan beroperasi pada 2027.
Pengoperasian Blok Masela memberikan konsekuensi logis kepada pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan untuk melakukan langkah-langkah antisipatif yang komprehensif, sehingga dapat dimanfaatkan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat di Maluku.
"Salah satunya yang kita perlu dipersiapkan untuk mendukung pengoperasian Blok Masela adalah mempersiapkan sumber daya manusia Maluku yang berkualitas dan kompetitif, baik untuk industri hulu maupun industri hilir," ujar dia.
Ia berharap, laboratorium terpadu pendukung Blok Masela Unpatti dapat dikelola dengan baik serta sebagai wahana menyiapkan SDM Maluku yang berkualitas dan terampil, sekaligus menjadi pusat penelitian berbagai potensi sumber daya alam, khususnya energi dan mineral, yang tersebar luas di Maluku.
Rektor Unpatti Ambon Martinus Sapteno mengatakan laboratorium yang dibangun di lahan seluas 2.600 meter persegi itu akan dimanfaatkan para dosen dan mahasiswa demi kepentingan pengembangan iptek.
"Fasilitas ini akan digunakan oleh dosen dan mahasiswa dari empat program studi pendukung Blok Masela, yaitu prodi geologi, geofisika, teknik perminyakan, dan teknik kimia," katanya.
Kendati demikian, dia mengharapkan kerja sama dan dukungan Pemprov Maluku, mengingat hingga diresmikan gedung laboratorium seluas 1.680 meter persegi itu ternyata baru 10 persen dan total 47 ruangan yang terisi peralatan.
"Untuk menghasilkan SDM berkualitas dan unggul maka dibutuhkan partisipasi Pemprov Maluku, termasuk berjuang bersama-sama untuk memperoleh peralatan-peralatan pendukung laboratorium," ujarnya.
Laboratorium, katanya, terbuka bagi semua pihak untuk melakukan kajian-kajian, di mana saat ini Unpatti telah merekrut 10 tenaga laboratorium untuk mengelola fasilitas tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Unpatti sebagai perguruan tinggi negeri terkemuka hendaknya dapat menjadi tulang punggung bagi pengembangan Blok Masela dengan melahirkan SDM berkualitas dan unggul," kata Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Nizam di Ambon, Selasa.
Menurut dia, laboratorium terpadu pendukung Blok Masela milik Unpatti yang telah diresmikan penggunaannya pada Senin (14/3), dapat menghasilkan riset-riset unggulan untuk mendukung pembangunan di Maluku.
Dia mendorong Unpatti menjadi pusat unggulan pengembangan SDM dan inovasi, terutama pada ekonomi hijau dan ekonomi biru, demi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, melalui pemanfaatan sumber daya alam secara lestari.
Keberadaan fasilitas yang dibangun dengan APBN sebesar Rp64 miliar sejak Mei 2021 itu, dapat menjadi pendorong kemajuan perguruan tinggi di kawasan timur Indonesia serta menghasilkan dan memperkuat riset-riset unggulan di masa mendatang.
Gubernur Maluku Murad Ismail menyambut gembira peresmian fasilitas laboratorium itu sebagai salah satu langkah mendukung pengelolaan Blok Masela yang ditargetkan beroperasi pada 2027.
Pengoperasian Blok Masela memberikan konsekuensi logis kepada pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan untuk melakukan langkah-langkah antisipatif yang komprehensif, sehingga dapat dimanfaatkan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat di Maluku.
"Salah satunya yang kita perlu dipersiapkan untuk mendukung pengoperasian Blok Masela adalah mempersiapkan sumber daya manusia Maluku yang berkualitas dan kompetitif, baik untuk industri hulu maupun industri hilir," ujar dia.
Ia berharap, laboratorium terpadu pendukung Blok Masela Unpatti dapat dikelola dengan baik serta sebagai wahana menyiapkan SDM Maluku yang berkualitas dan terampil, sekaligus menjadi pusat penelitian berbagai potensi sumber daya alam, khususnya energi dan mineral, yang tersebar luas di Maluku.
Rektor Unpatti Ambon Martinus Sapteno mengatakan laboratorium yang dibangun di lahan seluas 2.600 meter persegi itu akan dimanfaatkan para dosen dan mahasiswa demi kepentingan pengembangan iptek.
"Fasilitas ini akan digunakan oleh dosen dan mahasiswa dari empat program studi pendukung Blok Masela, yaitu prodi geologi, geofisika, teknik perminyakan, dan teknik kimia," katanya.
Kendati demikian, dia mengharapkan kerja sama dan dukungan Pemprov Maluku, mengingat hingga diresmikan gedung laboratorium seluas 1.680 meter persegi itu ternyata baru 10 persen dan total 47 ruangan yang terisi peralatan.
"Untuk menghasilkan SDM berkualitas dan unggul maka dibutuhkan partisipasi Pemprov Maluku, termasuk berjuang bersama-sama untuk memperoleh peralatan-peralatan pendukung laboratorium," ujarnya.
Laboratorium, katanya, terbuka bagi semua pihak untuk melakukan kajian-kajian, di mana saat ini Unpatti telah merekrut 10 tenaga laboratorium untuk mengelola fasilitas tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022