Jajaran Korem 151/Binaya telah menyelesaikan pembangunan lima jembatan gantung yang diberi nama "NKRI" di beberapa wilayah di Provinsi Maluku pada periode 2020 hingga 2022.
"Sudah ada lima jembatan NKRI yang diselesaikan dan diresmikan pembangunannya di Seram Bagian Timur (SBT) maupun di Pulau Buru," kata Komandan Korem 151/Binaya Brigjen TNI Arnold Ritiauw, di Ambon, Senin.
Jembatan NKRI ke lima yang selesai dibangun bekerja sama dengan lembaga sukarelawan Vertikal Rescue Indonesia (VRI) dan telah diresmikan pada Minggu (20/3) yaitu jembatan penghubung Desa Batu Kasa dan Desa Waimasin, Kecamatan Waisama, Kabupaten Buru Selatan.
Jembatan gantung sepanjang 120 meter yang membentang di atas Sungai Nala itu dikerjakan lebih dari tiga bulan terakhir, dan kini sangat bermanfaat bagi masyarakat, karena mereka tidak perlu lagi menyeberangi sungai untuk melakukan berbagai aktivitas.
"Sebelum jembatan ini dibangun warga kedua desa harus menyeberangi sungai yang setiap saat dapat mengancam nyawa mereka, terutama saat musim penghujan. Tapi saat ini mereka sudah bisa menyeberangi sungai itu melalui jembatan gantung," ujar Arnold.
Keberadaan jembatan gantung itu, katanya, berdampak mempersingkat dan mempermudah transportasi warga Desa Batu Kasa dan Waemasin, sekaligus berfungsi sebagai sarana wisata rekreasi dan edukasi untuk masyarakat setempat maupun warga pendatang.
"Diharapkan keberadaan jembatan ini juga berdampak meningkatkan kondisi perekonomian warga kedua desa bertetangga ini di masa mendatang," kata Arnold.
Dia berharap pemerintah dan masyarakat dapat menjaga dan merawat jembatan tersebut, sehingga dapat dipergunakan dalam jangka waktu lama.
Selain jembatan tersebut, tercatat tiga jembatan lainnya juga telah dibangun Korem 151/Binaya di Kabupaten Buru Selatan yakni jembatan NKRI 1 dan NKRI 2 yang menghubungkan akses transportasi warga Desa Liang dan Desa Neath, Kecamatan Leksula, serta jembatan NKRI 4 Waepai sepanjang 90 meter di Desa Waelikut, Kecamatan Waesama.
Sedangkan jembatan NKRI 3 sepanjang 120 meter dibangun di Kecamatan Kilmuri, Kabupaten Seram Bagian Timur.
Bupati Buru Selatan Safitri Malik Soulisa menyampaikan terima kasih kepada Danrem 151/Binaya serta jajarannya atau upaya dan sumbangsih membangun jembatan gantung untuk mempermudah akses transportasi serta sosial kemasyarakat warga di wilayah itu.
"Jembatan yang dibangun ini sangat strategis dan bermanfaat, terutama saat musim timur atau musim penghujan, warga tidak perlu menyeberangi sungai yang airnya deras, tetapi sudah bisa melewati melalui jembatan dengan aman," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Sudah ada lima jembatan NKRI yang diselesaikan dan diresmikan pembangunannya di Seram Bagian Timur (SBT) maupun di Pulau Buru," kata Komandan Korem 151/Binaya Brigjen TNI Arnold Ritiauw, di Ambon, Senin.
Jembatan NKRI ke lima yang selesai dibangun bekerja sama dengan lembaga sukarelawan Vertikal Rescue Indonesia (VRI) dan telah diresmikan pada Minggu (20/3) yaitu jembatan penghubung Desa Batu Kasa dan Desa Waimasin, Kecamatan Waisama, Kabupaten Buru Selatan.
Jembatan gantung sepanjang 120 meter yang membentang di atas Sungai Nala itu dikerjakan lebih dari tiga bulan terakhir, dan kini sangat bermanfaat bagi masyarakat, karena mereka tidak perlu lagi menyeberangi sungai untuk melakukan berbagai aktivitas.
"Sebelum jembatan ini dibangun warga kedua desa harus menyeberangi sungai yang setiap saat dapat mengancam nyawa mereka, terutama saat musim penghujan. Tapi saat ini mereka sudah bisa menyeberangi sungai itu melalui jembatan gantung," ujar Arnold.
Keberadaan jembatan gantung itu, katanya, berdampak mempersingkat dan mempermudah transportasi warga Desa Batu Kasa dan Waemasin, sekaligus berfungsi sebagai sarana wisata rekreasi dan edukasi untuk masyarakat setempat maupun warga pendatang.
"Diharapkan keberadaan jembatan ini juga berdampak meningkatkan kondisi perekonomian warga kedua desa bertetangga ini di masa mendatang," kata Arnold.
Dia berharap pemerintah dan masyarakat dapat menjaga dan merawat jembatan tersebut, sehingga dapat dipergunakan dalam jangka waktu lama.
Selain jembatan tersebut, tercatat tiga jembatan lainnya juga telah dibangun Korem 151/Binaya di Kabupaten Buru Selatan yakni jembatan NKRI 1 dan NKRI 2 yang menghubungkan akses transportasi warga Desa Liang dan Desa Neath, Kecamatan Leksula, serta jembatan NKRI 4 Waepai sepanjang 90 meter di Desa Waelikut, Kecamatan Waesama.
Sedangkan jembatan NKRI 3 sepanjang 120 meter dibangun di Kecamatan Kilmuri, Kabupaten Seram Bagian Timur.
Bupati Buru Selatan Safitri Malik Soulisa menyampaikan terima kasih kepada Danrem 151/Binaya serta jajarannya atau upaya dan sumbangsih membangun jembatan gantung untuk mempermudah akses transportasi serta sosial kemasyarakat warga di wilayah itu.
"Jembatan yang dibangun ini sangat strategis dan bermanfaat, terutama saat musim timur atau musim penghujan, warga tidak perlu menyeberangi sungai yang airnya deras, tetapi sudah bisa melewati melalui jembatan dengan aman," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022