Ambon, 30/3 (Antara Maluku) - Korem 151/Binaya memfasilitasi pertemuan warga dua Negeri yang bertikai yakni Mamala dan Negeri Morela, Kecamatan Leihitu, Pulau Ambon, kabupaten Maluku Tengah (Malteng) guna membicarakan perdamaian.
Pertemuan dalam bentuk makan malam bersama dalam suasana kebersamaan yang berlangsung, Selasa (29/3) malam tersebut, dihadiri perwakilan kedua negeri bertetangga tersebut, para tokoh agama, tokoh masyarakat dan organisasi sosial kemasyarakatan.
Pertmuan tersebut dipimpin Komandan Korem 151/Binaya Kolonel Edy Sutrisno dan dihadiri Wakil Bupati Malteng, Marlatu Leleury, para Dandim di jajaran Korem 151/Binaya, pejabat militer lainnya serta pimpinan redaksi media elektronik dan media cetak.
Raja Negeri Mamala, Ramly Malawat menyampaikan terima kasih kepada pimpinan Korem 151/Binaya yang telah memfasilitasi pertemuan antarperwakilan masyarakat Mamala dan Morela.
"Kami mohon maaf sekaligus menyampaikan terima kasih kepada Danrem Edy Sutrisno yang telah memfasilitasi pertemuan untuk membicarakan perdamaian antarwarga Mamala dan Morela," katanya.
Ramly mengakui, bahwa dirinya baru melaksanakan tugas sebagai Raja Mamala, delapan bulan terakhir dan kondisi negeri itu sudah semakin baik, dan terus memotivasi warganya, terutama para pemuda untuk hidup damai dengan sesama warga Morela.
Ramly menegaskan, dirinya sering mendapat protes dari warganya karena bertindak tegas "mengusir" meluar dari kampung warganya yang berperilaku kurang ajar dan melakukan kesalahan.
"warga saya protes kalau sikap saya seperti ini maka nanti orang Mamala akan habis dari kampung, karena yang salah saya perintahkan keluar dari kampung. Tindakan tegas ini saya lakukan sehingga ke depan warga saya berperilaku lebih baik," katanya.
Menurut Ramly, pihaknya telah menerapkan Peraturan Negeri Mamala, yang isinya jika ada warga masyarakat yang nakal atau perbuatan merugikan banyak orang tiga kali berturut-turut, maka diusir dari kampung selama lima tahun.
"Saya pikir dengan penerapan aturan ini diharapkan kehidupan masyarakat Mamala lebih baik. Saya minta juga pihak TNI dan Polri mengawal keamanan di Negeri Mamala dan Morela, sehingga konflik yang sering terjadi tidak terulang kembali," ujar Ramly.
Raja Negeri Morela Yunan Sialana menyampaikan penghargaan kepada Korem 151/Binaya karena telah memfasilitasi pertemuan untuk membicarakan perdamaian antarwarga kedua Negeri.
"Atas nama warga Morela saya menyampaikan penghargaan kepada Danrem 151/Binaya yang telah menggagas pertemuan ini. Semoga dialog ini bermanfaat mewujudkan kehidupan yang damai antarwarga Mamala-Morela," katanya.
Ia mengungkapkan, selain menjaga keamanan personil TNI juga memotivasi warga untuk mengembangkan keramba ikan darat serta pembibitan sejumlah tanaman umur panjang yakni pala, durian dan jati.
"Alhamdulilah itu berkat kerjasama antara personil TNI dengan masyarakat, sekarang bibit tersebut sudah tumbuh dengan subur," katanya.
Personil TNI juga telah membangun tiga buah rumah anggota veteran, serta bedah dua buah rumah warga setempat, pembuatan drainase sepanjang 100 meter serta menyajikan acara hiburan berupa pemutaran film bekerjasama dengan Balai Pelestarian Budaya Maluku.
Ramly berharap, pada 16 April 2016 kedua negeri bertetangga dan memiliki prtalian hubungan darah dapat melakukan perdamaian yang hakiki antarwarga.
Dia juga meminta pihak Korem 151/Binaya untuk memfasilitasi pembentukan klub sepakbola yang merupakan gabungan pemuda kedua desa sekaligus melakukan pertandingan persahabatan dengan kesebelasan TNI.
"Saya yakin jika pemuda kedua desa disatukan dalam satu klub sepakbola, maka warga kedua desa akan berbaur bersama untuk mendukung mereka saat bertanding. pembauran bersama ini dapat menjadi cikal-bakal perdamaian antarwarga Mamala-Morela," kata Yunan.