Program Mutiara Pattimura yang digagas Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI. Richard Tampubolon berdampak memberikan angin segar kepada para nelayan di wilayah Kota Tual dan kabupaten Maluku Tenggara, provinsi Maluku.
"Program Mutiara Pattimura bisa meningkatkan perekonomian para nelayan karena sudah ada perusahaan yang bersedia membeli dan menampung hasil tangkapan mereka, termasuk dalam jumlah besar," kata Pangdam Richard, di Tual, Rabu.
Pangdam berkunjung ke Tual dan Maluku Tenggara bersama Komandan Lantamal IX/ Ambon Brigjen TNI Said Latuconsina untuk melihat akselerasi program Mutiara Pattimura yang melibatkan berbagai pihak, termasuk bertemu dengan anggota kelompok nelayan tangkap dan budi daya di dua daerah itu.
Menurut, mantan Komandan Komando Operasi Khusus (Dankoopssus) TNI itu menyatakan, saat ini para nelayan sudah bisa berlega hati karena seluruh tangkapan mereka sudah bisa dipasarkan, karena perusahaan perikanan PT. Samudera Indonesia Sejahtera (SIS) bersedia menampung hasil tangkapan mereka, sehingga penghasilan mereka mulai membaik dan meningkat.
Perusahaan yang semula bernama PT. Maluku Timur Jaya (MTJ) dan sempat tutup karena terkena moratorium yang diterapkan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, bahkan seluruh izin usahanya dibekukan, kini sudah mulai beroperasi dan diharapkan dapat menjadi bapak angkat bagi nelayan di Tual dan Maluku Tenggara.
Saat bertemu dan berdialog dengan para nelayan Pangdam Richard memotivasi mereka untuk pantang menyerah dalam menaklukkan ganasnya lautan. "Saya menghimbau bapak-bapak nelayan untuk panjang menyerah, tetap semangat menangkap ikan, Kalian adalah petarung lautan. Namun tetap menjaga keselamatan," ujarnya.
Dia juga menanyakan tentang kendala yang dihadapi para nelayan diantaranya masalah perizinan kapal, persyaratan hasil tangkap berkualitas maupun masalah bahan bakar minyak yang digunakan oleh nelayan.
Berbagai kendala yang dihadapi para nelayan di lapangan, katanya, akan dikoordinasikan melalui sinergi dengan berbagai pihak, terutama instansi teknis sehingga dapat segera ditangani.
Pangdam berharap program Mutiara Pattimura yang bekerja sama dengan seluruh elemen masyarakat, baik pemerintah Kota Tual maupun perusahaan perikanan dapat berdampak membuka peluang kerja yang lebih luas kepada masyarakat khususnya dalam hal penangkapan ikan, sehingga berdampak kesejahteraan masyarakat setempat semakin meningkat.
Sedangkan Komandan Lantamal IX Ambon Brigjen TNI Said Latuconsina, menyarankan para nelayan yang kesulitan mengurus perizinan untuk berkoordinasi dengan Lanal terdekat maupun Lantamal, sehingga dapat dibantu penyelesaiannya.
"Silahkan berkoordinasi dengan Lanal Tual agar dapat dibantu penyelesaian masalah perizinannya. Program Mutiara Pattimura ini membuka peluang bagi para nelayan untuk meningkatkan usaha penangkapan ikannya, apalagi sudah ada perusahaan yang bersedia menjadi bapak angkat," katanya.
Pangdam yang juga didampingi Kasdam Pattimura, Brigjen TNI Stepanus Mahury, Kapoksahli Pangdam XVI/Pattimura, Brigjen TNI Adam Suwarno Pangeran, Danrem 151/Binaiya Brigjen TNI Maulana Ridwan juga meninjau dan melihat proses penjualan ikan dari nelayan kepada PT. SIS di Desa Ngadi, Kota Tual.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Program Mutiara Pattimura bisa meningkatkan perekonomian para nelayan karena sudah ada perusahaan yang bersedia membeli dan menampung hasil tangkapan mereka, termasuk dalam jumlah besar," kata Pangdam Richard, di Tual, Rabu.
Pangdam berkunjung ke Tual dan Maluku Tenggara bersama Komandan Lantamal IX/ Ambon Brigjen TNI Said Latuconsina untuk melihat akselerasi program Mutiara Pattimura yang melibatkan berbagai pihak, termasuk bertemu dengan anggota kelompok nelayan tangkap dan budi daya di dua daerah itu.
Menurut, mantan Komandan Komando Operasi Khusus (Dankoopssus) TNI itu menyatakan, saat ini para nelayan sudah bisa berlega hati karena seluruh tangkapan mereka sudah bisa dipasarkan, karena perusahaan perikanan PT. Samudera Indonesia Sejahtera (SIS) bersedia menampung hasil tangkapan mereka, sehingga penghasilan mereka mulai membaik dan meningkat.
Perusahaan yang semula bernama PT. Maluku Timur Jaya (MTJ) dan sempat tutup karena terkena moratorium yang diterapkan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, bahkan seluruh izin usahanya dibekukan, kini sudah mulai beroperasi dan diharapkan dapat menjadi bapak angkat bagi nelayan di Tual dan Maluku Tenggara.
Saat bertemu dan berdialog dengan para nelayan Pangdam Richard memotivasi mereka untuk pantang menyerah dalam menaklukkan ganasnya lautan. "Saya menghimbau bapak-bapak nelayan untuk panjang menyerah, tetap semangat menangkap ikan, Kalian adalah petarung lautan. Namun tetap menjaga keselamatan," ujarnya.
Dia juga menanyakan tentang kendala yang dihadapi para nelayan diantaranya masalah perizinan kapal, persyaratan hasil tangkap berkualitas maupun masalah bahan bakar minyak yang digunakan oleh nelayan.
Berbagai kendala yang dihadapi para nelayan di lapangan, katanya, akan dikoordinasikan melalui sinergi dengan berbagai pihak, terutama instansi teknis sehingga dapat segera ditangani.
Pangdam berharap program Mutiara Pattimura yang bekerja sama dengan seluruh elemen masyarakat, baik pemerintah Kota Tual maupun perusahaan perikanan dapat berdampak membuka peluang kerja yang lebih luas kepada masyarakat khususnya dalam hal penangkapan ikan, sehingga berdampak kesejahteraan masyarakat setempat semakin meningkat.
Sedangkan Komandan Lantamal IX Ambon Brigjen TNI Said Latuconsina, menyarankan para nelayan yang kesulitan mengurus perizinan untuk berkoordinasi dengan Lanal terdekat maupun Lantamal, sehingga dapat dibantu penyelesaiannya.
"Silahkan berkoordinasi dengan Lanal Tual agar dapat dibantu penyelesaian masalah perizinannya. Program Mutiara Pattimura ini membuka peluang bagi para nelayan untuk meningkatkan usaha penangkapan ikannya, apalagi sudah ada perusahaan yang bersedia menjadi bapak angkat," katanya.
Pangdam yang juga didampingi Kasdam Pattimura, Brigjen TNI Stepanus Mahury, Kapoksahli Pangdam XVI/Pattimura, Brigjen TNI Adam Suwarno Pangeran, Danrem 151/Binaiya Brigjen TNI Maulana Ridwan juga meninjau dan melihat proses penjualan ikan dari nelayan kepada PT. SIS di Desa Ngadi, Kota Tual.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022