Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku Widya Pratiwi Murad Ismal, mengingatkan para orang tua membawa anak-anak dan balita untuk diimunisasi, sebagai salah satu solusi untuk menghindarkan mereka dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
"Orang tua serta semua pihak harus berpartisipasi melindungi anak dan balita dari kemungkinan mengidap PD3I melalui imunisasi," kata Widya di Bula ibu kota kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Jumat.
Istri Gubernur Maluku itu berada di Kabupaten SBT untuk pencanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Tahun 2022 yang dipusatkan di Desa Waisamet, Desa Aki Jaya dan Desa Banggoi Pancoran, ditandai dengan pemberian vaksin kepada beberapa balita.
Menurutnya, keberhasilan BIAN tahun ini ditentukan oleh peran serta dan keseriusan semua pihak di jajaran pemerintahan maupun segenap lapisan masyarakat secara aktif membawa anak dan balita mengikuti imunisasi.
Widya yang didampingi Bupati SBt Mukti Keliobas dan istrinya Ketua Misa Keliobas mengapresiasi kinerja Nina Parenting yang juga isteri Bupati, Camat Bula Barat dan kepala desa yang antusias menjadi tuan rumah Pencanangan BIAN.
Menurutnya, sukses penyelenggaraan BIAN juga menjadi salah satu indikator untuk mewujudkan kualitas sumber daya manusia Maluku di masa mendatang.
"Mewujudkan sumber daya manusia Maluku yang sehat, kuat, produktif dan berdaya saing harus kita upayakan bersama dan dimulai sejak bayi masih dalam kandungan, saat lahir, ketika masa kanak-kanak hingga masa dewasa," katanya.
Anak yang sehat, harus bebas dari penyakit dan salah satu cara efektif untuk mencegahnya dengan pemberian imunisasi lengkap. Imunisasi, kata Widya yang juga Duta Perangi Stunting (Parenting) Maluku merupakan upaya pencegahan yang aman, berbiaya rendah dan berdampak besar melindungi masyarakat dari berbagai penyakit menular berbahaya.
Meningkatkan cakupan imunisasi pada ibu hamil dan bayi atau balita juga merupakan salah satu program utama untuk percepatan penurunan stunting atau kekerdilan di Maluku.
Penyebab kekerdilan, ujarnya bukan hanya masalah asupan gizi yang tidak cukup, tetapi juga disebabkan terjadinya penyakit berulang dalam 1.000 hari pertama kehidupan seorang anak.
Widya Pratiwi dalam kesempatan itu juga menyerahkan sejumlah bantuan bagi desa dan juga makanan tambahan bagi balita dan anak yang ada di Desa Waisamet, serta ikut menyosialisasikan pangan beragam bergizi, seimbang dan aman (B2SA) serta pelatihan pengolahan pangan lokal kepada masyarakat.
Baca juga: Sinergi TP PKK-Pemkot Ambon dukung pelaksanaan BIAN, begini penjelasannya
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Orang tua serta semua pihak harus berpartisipasi melindungi anak dan balita dari kemungkinan mengidap PD3I melalui imunisasi," kata Widya di Bula ibu kota kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Jumat.
Istri Gubernur Maluku itu berada di Kabupaten SBT untuk pencanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Tahun 2022 yang dipusatkan di Desa Waisamet, Desa Aki Jaya dan Desa Banggoi Pancoran, ditandai dengan pemberian vaksin kepada beberapa balita.
Menurutnya, keberhasilan BIAN tahun ini ditentukan oleh peran serta dan keseriusan semua pihak di jajaran pemerintahan maupun segenap lapisan masyarakat secara aktif membawa anak dan balita mengikuti imunisasi.
Widya yang didampingi Bupati SBt Mukti Keliobas dan istrinya Ketua Misa Keliobas mengapresiasi kinerja Nina Parenting yang juga isteri Bupati, Camat Bula Barat dan kepala desa yang antusias menjadi tuan rumah Pencanangan BIAN.
Menurutnya, sukses penyelenggaraan BIAN juga menjadi salah satu indikator untuk mewujudkan kualitas sumber daya manusia Maluku di masa mendatang.
"Mewujudkan sumber daya manusia Maluku yang sehat, kuat, produktif dan berdaya saing harus kita upayakan bersama dan dimulai sejak bayi masih dalam kandungan, saat lahir, ketika masa kanak-kanak hingga masa dewasa," katanya.
Anak yang sehat, harus bebas dari penyakit dan salah satu cara efektif untuk mencegahnya dengan pemberian imunisasi lengkap. Imunisasi, kata Widya yang juga Duta Perangi Stunting (Parenting) Maluku merupakan upaya pencegahan yang aman, berbiaya rendah dan berdampak besar melindungi masyarakat dari berbagai penyakit menular berbahaya.
Meningkatkan cakupan imunisasi pada ibu hamil dan bayi atau balita juga merupakan salah satu program utama untuk percepatan penurunan stunting atau kekerdilan di Maluku.
Penyebab kekerdilan, ujarnya bukan hanya masalah asupan gizi yang tidak cukup, tetapi juga disebabkan terjadinya penyakit berulang dalam 1.000 hari pertama kehidupan seorang anak.
Widya Pratiwi dalam kesempatan itu juga menyerahkan sejumlah bantuan bagi desa dan juga makanan tambahan bagi balita dan anak yang ada di Desa Waisamet, serta ikut menyosialisasikan pangan beragam bergizi, seimbang dan aman (B2SA) serta pelatihan pengolahan pangan lokal kepada masyarakat.
Baca juga: Sinergi TP PKK-Pemkot Ambon dukung pelaksanaan BIAN, begini penjelasannya
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022