"Hal ini yang harus dilakukan kita semua, untuk menjangkau yang tidak terjangkau, dan bersama-sama mengintervensi langsung dan bekerja sama dengan pemerintah daerah, untuk melihat kondisi anak-anak yang ada di Maluku," ujar Ketua TP PKK Widya Pratiwi Murad dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Minggu.
Saat dikukuhkan menjadi Duta Perangi Stunting dan Ina Latu Maluku, kata dia, ia merasa perlu melakukan kerja sosial menyemangati masyarakat, khususnya ibu dan anak.
“Stunting itu adalah kekurangan gizi kronis, sehingga berat badan dan tinggi badan yang tidak sesuai dengan umur, dan masuk dalam salah satu program prioritas nasional Pak Presiden. Kenapa stunting harus diperangi? karena Indonesia, khususnya Maluku, harus mempersiapkan sumber daya manusia agar bisa menjadi generasi unggul, cerdas, menuju Indonesia Emas 2045," ucapnya.
Jika angka stunting di Maluku tinggi, lanjutnya, maka dapat mengakibatkan kecerdasan anak di provinsi itu berkurang.
"Kalau begitu, bagaimana kita bisa mempersiapkan generasi muda ke depan yang unggul, cerdas, pintar, mampu bersaing, dan memiliki IQ yang tinggi," tegasnya.
Untuk itu ia melibatkan mahasiswa sebagai agen perubahan dan agen kontrol sosial dengan ilmu dan pendekatan teori yang dimiliki, untuk memberikan pemahaman-pemahaman positif kepada para ibu di Maluku.
"Misalnya mahasiswa memberikan penyuluhan terkait bahaya stunting saat masa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa-desa," tuturnya.
Disamping itu sebagai Ina latu Maluku, Widya lebih banyak melihat langsung dan mengunjungi anak-anak yang ada di 11 kabupaten/kota di Maluku dengan Program Stunting.
“Menjadi Ina Latu Maluku (Ibu Orang Maluku) berarti menjadi ibu bagi daerahnya dan sudah sepantasnya seorang ibu menjadi sosok yang penyayang, pengasih, membimbing, mendidik, mengajari, memberi contoh.
Saat ini berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi balita stunting di Maluku mencapai 26,1 persen pada 2022. Angka ini menempatkan provinsi tersebut berada di peringkat ke-13 nasional.