Ambon (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Maluku menyiagakan tim SAR dan Patroli Reaksi Cepat (PRC) untuk melakukan patroli di sejumlah titik rawan bencana di Kota Ambon.
Personel dari Direktorat Samapta Polda Maluku dikerahkan untuk memberikan respons cepat terhadap bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang, akibat curah hujan tinggi serta angin kencang di Ambon.
Dalam pelaksanaan tugas mereka dilengkapi dengan kendaraan serta peralatan operasional yang menunjang evakuasi dan penanganan darurat.
“Patroli ini intensif dilakukan selama musim penghujan untuk memberikan pertolongan cepat kepada masyarakat yang terdampak,” kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Rositah Umasugi di Ambon, Selasa.
Ia menjelaskan tim yang terdiri dari unit SAR, PRC, dan Tipiring ini juga ditugaskan melakukan pemantauan langsung serta pembersihan area terdampak. Salah satunya adalah pembersihan pohon tumbang yang menghalangi jalan di kawasan Transit Passo.
Beberapa wilayah yang menjadi fokus patroli antara lain Sungai Batukoneng, Sungai Waiheru Kampung Kolam, Pasar Transit Passo, dan daerah rawan bencana lainnya.
Selain patroli dan pembersihan, kata dia, personel juga aktif berinteraksi dengan masyarakat untuk memberikan imbauan agar tetap waspada dan berhati-hati dalam beraktivitas selama musim hujan.
“Masyarakat kami imbau agar tetap siaga terhadap potensi bencana, seperti banjir, longsor, dan pohon tumbang, terutama saat terjadi hujan deras disertai angin kencang,” ujarnya.
Curah hujan tinggi yang disertai angin kencang bisa meningkatkan potensi bencana, terutama di kawasan yang rawan longsor dan banjir. Oleh karena itu, kata dia, patroli rutin dari Polda Maluku sangat penting untuk memitigasi risiko dan memberikan respons cepat saat kondisi darurat terjadi.
Pihak Polda Maluku juga mengingatkan masyarakat untuk tetap memantau perkembangan cuaca dan menghindari daerah rawan saat cuaca ekstrem melanda. Dengan adanya siaga bencana ini, lanjutnya, diharapkan dapat mengurangi jumlah korban dan kerugian materi akibat bencana alam selama musim hujan.
Laporan terakhir data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon, telah terjadi bencana tanah longsor pada 17 titik di Kota Ambon. Bencana terjadi menyusul tingginya intensitas hujan yang mengguyur kota Ambon dalam sepekan hingga Minggu 17 Agustus 2025.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Kota Ambon Frits RM Tatipikalawan mengungkapkan dari total titik longsor, mayoritas bencana terjadi di Kecamatan Sirimau.
“Ada 17 titik lokasi tanah longsor. Sebanyak 11 titik berada di wilayah Kecamatan Sirimau, empat titik di Kecamatan Nusaniwe, serta masing-masing satu titik di Kecamatan Leitimur Selatan dan Baguala,” ucap Frits.
