Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi jasad Tasrik Hitimala (23) yang dilaporkan hilang akibat terseret arus Sungai Waitina di Kabupaten Buru Selatan, Maluku setelah tiga hari melakukan operasi pencarian dan pertolongan.

"Jasad korban ditemukan pada Minggu, (26/6) sekitar pukul 15:30 WIT sekitar 7 Kilometer setelah dilaporkan hanyut terbawa arus sejak Kamis, (23/6)," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon, Mustari di Ambon, Senin.

Tim SAR gabungan yang terdiri dari Rescuer Pos SAR Namlea, Direktorat Polairud Polda Maluku, Polsek Namrole, BPBD Kabupaten Buru Selatan bersama 20 warga Desa Namrinat kemudian membawa jasad korban ke RSU Namrole untuk diperiksa.

Kejadian ini bermula dari korban bersama empat rekannya masuk ke dalam hutan dan memotong kayu.

Mereka melewati Sungai Waetina yang saat itu dalam kondisi deras arusnya, dimana empat rekan korban yakni Alpi Tohitu, Akrim Ninilou, Jaman Tuhuteru, dan Jais Nurlete berhasil selamat sampai ke tepi sungai namun tidak dengan korban.

Melihat korban yang terseret arus, rekan-rekannya meminta tolong warga sekitar untuk membantu pencarian tetapi tidak berhasil menemukan korban.

Mustari menambahkan, dengan ditemukannya korban maka operasi SAR dinyatakan selesai dan seluruh unsur potensi SAR dikembalikan ke satuannya masing-masing dengan ucapan terimakasih.

Baca juga: Nelayan Halmahera Selatan yang dilaporkan hanyut ditemukan selamat, begini penjelasannya
 

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022