Sejumlah sopir angkutan umum (Angkot) di Kota Ambon, Maluku, mengatakan penggunaan aplikasi MyPertamina untuk membeli BBM bersubsidi akan lebih menyulitkan pekerjaan mereka, yang pendapatannya tidak menentu karena tergantung jumlah penumpang.

“Kalau saya pikir ini susah, menyusahkan, bukan memperlancar pembelian BBM di SPBU,” kata salah satu supir angkot Hunuth, Karim, kepada ANTARA, di Ambon, Kamis (7/7). 

Karim mengatakan hal itu menanggapi sosialisasi penggunaan MyPertamina yang dilakukan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial and Trading Maluku, untuk kendaraan roda empat di Ambon.

Meski bisa mengendarai mobil, ia mengatakan bukan berarti sopir angkot pendapatannya tinggi sehingga semuanya mampu beli gawai (smartphone) yang canggih, dan bisa beli paket internet. 

Ia khawatir, menggunakan aplikasi MyPertamina justru membuat mereka semakin lama mengantre untuk beli BBM, karena tidak semua para sopir pandai menggunakan smartphone

“Termasuk saya masih bingung main handphone ini. Apa lagi mau download MyPertamina, lalu sedang buru-buru cari penumpang, tapi dibuat ribet di SPBU,” ucapnya. 

Baca juga: Pertamina sosialisasi MyPertamina untuk pembelian BBM subsidi di Ambon, masih khusus untuk pengendara mobil

Senada dengan Karim, seorang warga Galunggung Ambon, Ali juga mengaku keberatan dengan kehadiran MyPertamina yang saat ini mulai disosialisasikan di Ambon.

“Iya, tentu saya keberatan, karena tidak semua warga pakai handphone. Tidak semua warga punya paket data. Ribet kan,” ujar Ali. 

Selain itu, Ali mengingatkan di pom bensin pernah dilarang menggunakan handphone, apalagi menyalakannya di dekat pompa pengisian BBM. 

“Kan di SPBU dilarang, itu nanti gimana tuh, saya sendiri takut juga kalau tiba-tiba terjadi sesuatu,” pungkasnya. 

Baca juga: Asosiasi Angkot Ambon protes pembatasan Pertalite di SPBU Pohon Pule, begini penyebabnya

Pertamina menyatakan penerapan apliklasi MyPertamina per 1 Juli 2022, telah dibuka pendaftaran kendaraan, dan identitas di aplikasi tersebut. Meski demikian, penerapan Aplikasi MyPertamina, saat ini masih diterapkan di beberapa wilayah di Pulau Jawa sumatra, kalimantan dan Sulawesi.

Ada pun lokasi awal penerapan pembelian BBM dengan MyPertamina ini rencananya akan dilakukan pada 11 kota/kabupaten yang tersebar di lima provinsi, yakni Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Barat, dan DI Yogyakarta.

Sementara itu, untuk di Maluku Pertamina baru pada tahap sosialisasi yang dimulai di Kota Ambon, dimulai dengan registrasi kendaraan.

"Kita akan siapkan posko di setiap SPBU untuk membantu pelanggan sampai mendapat QR code yang nantinya akan digunakan untuk membeli BBM bersubsidi," kata Executive General Manager Regional Papua Maluku, I Ketut Permadi Aryakuumara.

Baca juga: Warga Seram Barat Maluku keluhkan sulit Pertalite saat Lebaran

Pewarta: Winda Herman

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022