Sejumlah supir angkot mengeluhkan kebijakan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) area Pohon Pule, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, karena pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite untuk angkutan kota dibatasi hanya Rp175 ribu dalam sehari.
“Kami sebagai sopir angkot sangat kecewa dengan pelayanan SPBU Pohon Pule yang membatasi pengisian pertalite, karena kami mobil angkot dibatasi,” kata Wakil Ketua I Asosiasi Sopir Angkot Ambon (ASKA), Ely Singkery, di Ambon, Maluku, Senin (27/6).
Ia mengatakan, kebijakan SPBU terkait pengisian pertalite pun dibagi dua tahap, yakni Rp100 ribu di waktu pagi, dan Rp75 ribu di waktu sore. "Kalau pengisian dibatasi Rp100 ribu itu berarti hanya dapat 13 liter. Lalu kalau kami yang jalur Terminal-Latuhalat berarti hanya cukup untuk dua kali narik saja,” ungkapnya.
Ia juga menuturkan, untuk mengisi BBM di SPBU Pohon Pule sangat membutuhkan antrean panjang yang bisa saja memakan waktu hingga satu jam, bahkan lebih jika ramai. Artinya, waktu untuk mengangkut penumpang terbuang hanya di antrean SPBU.
Baca juga: Sopir angkot Ternate aksi mogok protes penjualan BBM dengan jeriken
"Artinya, kita berharap dengan antre sudah lama, mestinya kita bisa isi full tanki. Karena hanya SPBU di kawasan itu yang membatasi pengisian pertalite, SPBU lain tidak,” tutur Ely.
Ia mengaku, sudah pernah menanyakan soal alasan pengisian BBM dibatasi, dan berdasarkan jawaban dari pihak SPBU karena stok pertalite di SPBU Pohon Pule yang terlalu sedikit.
“Saya yang tanya langsung ke petugasnya kenapa pengisian dibatasi, dan mereka bilang kalau memang suplay dari Pertamina ke SPBU sedikit makanya harus dibatasi, agar semua dapat,”tandasnya.
Ia berharap, kepada DPRD Kota Ambon, sebagai mitra kerja Pertamina maupun SPBU untuk memperhatikan kondisi yang terjadi kepada masyarakat.
Baca juga: DPRD Maluku nilai SPBU nelayan perlu ada di Kepulauan Aru
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Ambon, Christianto Laturiuw mengatakan PT Pertamina Maluku sudah dua kali dipanggil tetapi tidak datang untuk rapat kerja terkait pembatasan pembelian pertalite di SPBU Pohon Pule, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.
“Sudah dua kali kita undang untuk rapat kerja termasuk didalamnya bahas soal pembatasan pembelian pertalite di SPBU Pohon Pule, dan sudah ada tanda terima oleh Pertamina terkait surat undangan itu, tapi tidak pernah hadir,” kata Christianto
Ia meminta, Pertamina harus hadir untuk menjelaskan perihal kebijakan pembatasan pembelian pertalite di SPBU Pohon Pule.
Selain itu, banyak persoalan yang juga perlu dibahas bersama dengan Pertamina yang tentunya masih berkaitan dengan seputar ketersediaan stok minyak di masing-masing SPBU.
“Padahal hal-hal itu yang mau dibahas. Artinya kita juga harus mengetahui apa yang terjadi di Pertamina sehingga kebijakan itu diberlakukan," pungkasnya.
Baca juga: Warga Seram Barat Maluku keluhkan sulit Pertalite saat Lebaran
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022