Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ternate, menyesalkan tindakan sejumlah warga Tokaka Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara, yang melempari batu ke kapal Basarnas yang hendak berlabuh ke Dermaga Tokaka, Selasa.
Kepala Basarnas Ternate Fathur Rahman dihubungi dari Ternate, Selasa, mengatakan insiden itu terjadi karena warga tidak sabar menunggu alat selam yang didatangkan dari Bacan Kabupaten Halmahera Selatan, untuk proses pencarian korban tenggelamnya kapal motor KM Cahaya Arafah.
"Kita harus mengisi tabung dulu baru ke lokasi, masyarakat mungkin cepat tersulut emosinya lalu melakukan pelemparan ke kapal milik Basarnas," ujarnya.
Baca juga: Kapal Cahaya Arafah berpenumpang 66 orang tenggelam di perairan Tokaka Halsel
Dalam video amatir warga yang beredar di media sosial, terlihat kapal Basarnas tersebut dihujani dengan batu saat hendak bersandar di pelabuhan. Akibatnya, kapal Basarnas tak jadi berlabuh untuk menghindari amukan warga yang sebagian besar keluarga korban kapal tenggelam.
Kendati demikian, Basarnas Ternate terus melakukan proses pencarian sambil mendatangkan alat pendeteksi benda-benda di bawah laut.
"Pencarian tetap dilaksanakan, Basarnas akan terus berusaha semaksimal mungkin," ujarnya.
Baca juga: Tim gabungan cari 13 korban penumpang KM Cahaya Arafah yang masih hilang di perairan Tokaka Halsel
Sebelumnya, pada Senin (18/7/) kapal KM. Cahaya Arafah tenggelam di perairan Desa Tokaka saat bertolak dari Pelabuhan Bastiong Ternate menuju ke Gane Barat. Akibatnya 13 penumpang dilaporkan hilang hingga kini.
Kantor Basarnas Ternate, menerjunkan tim SAR Gabungan dari Basarnas, TNI/Polri kembali melanjutkan operasi SAR hari kedua pencarian terhadap 13 korban penumpang kapal motor KM Cahaya Arafah yang dinyatakan hilang.
"Hari kedua ini, tim gabungan masih fokus melakukan pencarian korban yang hilang tenggelam di perairan Pulau Tokaka, Kabupaten Halmahera Selatan," katanya.
Ia menjelaskan, sesuai laporan manifes awal terdapat total orang di atas kapal (POB) ada 76 orang di KM Cahaya Arafah. Namun setelah di data kembali, terdapat 77 orang dan 64 telah ditemukan dalam keadaan selamat, serta tersisa 13 orang yang masih dalam pencarian.
Dalam pencarian itu, sejumlah unsur terlibat diantaranya Basarnas Ternate, Polairud Polda Malut, BPBD Provinsi Malut, BPBD Halsel, Pos AL Bacan, Polsek Tokaka dan masyarakat setempat.
Baca juga: Pelni Ambon sampaikan pelarangan berlayar akibat cuaca ekstrim sudah dicabut, kapal perintis kembali berlayar
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
Kepala Basarnas Ternate Fathur Rahman dihubungi dari Ternate, Selasa, mengatakan insiden itu terjadi karena warga tidak sabar menunggu alat selam yang didatangkan dari Bacan Kabupaten Halmahera Selatan, untuk proses pencarian korban tenggelamnya kapal motor KM Cahaya Arafah.
"Kita harus mengisi tabung dulu baru ke lokasi, masyarakat mungkin cepat tersulut emosinya lalu melakukan pelemparan ke kapal milik Basarnas," ujarnya.
Baca juga: Kapal Cahaya Arafah berpenumpang 66 orang tenggelam di perairan Tokaka Halsel
Dalam video amatir warga yang beredar di media sosial, terlihat kapal Basarnas tersebut dihujani dengan batu saat hendak bersandar di pelabuhan. Akibatnya, kapal Basarnas tak jadi berlabuh untuk menghindari amukan warga yang sebagian besar keluarga korban kapal tenggelam.
Kendati demikian, Basarnas Ternate terus melakukan proses pencarian sambil mendatangkan alat pendeteksi benda-benda di bawah laut.
"Pencarian tetap dilaksanakan, Basarnas akan terus berusaha semaksimal mungkin," ujarnya.
Baca juga: Tim gabungan cari 13 korban penumpang KM Cahaya Arafah yang masih hilang di perairan Tokaka Halsel
Sebelumnya, pada Senin (18/7/) kapal KM. Cahaya Arafah tenggelam di perairan Desa Tokaka saat bertolak dari Pelabuhan Bastiong Ternate menuju ke Gane Barat. Akibatnya 13 penumpang dilaporkan hilang hingga kini.
Kantor Basarnas Ternate, menerjunkan tim SAR Gabungan dari Basarnas, TNI/Polri kembali melanjutkan operasi SAR hari kedua pencarian terhadap 13 korban penumpang kapal motor KM Cahaya Arafah yang dinyatakan hilang.
"Hari kedua ini, tim gabungan masih fokus melakukan pencarian korban yang hilang tenggelam di perairan Pulau Tokaka, Kabupaten Halmahera Selatan," katanya.
Ia menjelaskan, sesuai laporan manifes awal terdapat total orang di atas kapal (POB) ada 76 orang di KM Cahaya Arafah. Namun setelah di data kembali, terdapat 77 orang dan 64 telah ditemukan dalam keadaan selamat, serta tersisa 13 orang yang masih dalam pencarian.
Dalam pencarian itu, sejumlah unsur terlibat diantaranya Basarnas Ternate, Polairud Polda Malut, BPBD Provinsi Malut, BPBD Halsel, Pos AL Bacan, Polsek Tokaka dan masyarakat setempat.
Baca juga: Pelni Ambon sampaikan pelarangan berlayar akibat cuaca ekstrim sudah dicabut, kapal perintis kembali berlayar
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022