Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut) mengecek kesiapsiagaan personel dan peralatan guna membantu terjadinya musibah atau kecelakaan laut, terutama di daerah terluar di Kabupaten Pulau Morotai.
"Pulau Morotai merupakan satu kabupaten di Malut yang berada di daerah 3T, yang rawan terjadinya bencana alam dan kondisi yang membahayakan manusia, yakni sering terjadi banjir dan juga terjadinya kecelakaan di laut, baik itu para nelayan maupun kecelakaan kapal," kata Kepala Kantor Basarnas Ternate, Fatur Rahman saat melakukan kunjungan kerja ke Unit Siaga SAR Morotai, Sabtu.
Dalam kunjungannya Kepala Basarnas Ternate melakukan pengecekan sarana dan prasarana serta peralatan dan memberikan pengarahan kepada para personel setempat sebagai kepanjangan tangan dari Basarnas Ternate.
Di sela-sela kunjungan kerjanya ke Unit Siaga SAR Morotai, orang nomor satu di jajaran Basarnas Ternate itu juga melakukan pertemuan dengan pemerintah Kabupaten Halmahera Utara, yang diterima Sekda Kabupaten Halmahera Utara (Halut).
Dalam pertemuan dengan Sekda, Fathur mengatakan tujuan adalah untuk melakukan koordinasi dan silaturahmi dengan pemerintah kabupaten setempat serta berkoordinasi tentang Lahan yang dihibahkan dari pemkab untuk pembangunan bangunan Unit Siaga SAR Morotai nantinya dan membicarakan tentang penanganan musibah maupun bencana di Pulau Morotai.
Oleh karena itu, kata dia, harus selalu berkoordinasi dan menjaga hubungan baik dengan instansi-instansi terkait yang berada di lingkungan wilayah kerja Unit Siaga SAR Morotai terutama dengan Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai.
Selain berkoordinasi dengan Pemkab Morotai, Kepala Basarnas Ternate juga melakukan koordinasi dengan Danlanal Morotai, Letkol Laut (P) Amin Wibowo.
Setelah melakukan kunjungan ke Unit Siaga SAR Morotai, Kepala Basarnas Ternate juga melakukan kunjungan ke Pos SAR Tobelo.
Fathur berpesan kepada Danpos beserta jajaran untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan, baik itu kesiapsiagaan personil dan juga kesiapsiagaan peralatan, baik itu Palsar laut maupun Palsar darat serta merawat peralatan dengan baik.
Dalam kunjungannya, Kepala Basarnas Ternate didampingi Kepala Urusan Umum, M. Asykin dan disambut Danpos Unit Siaga Sar Morotai, Marjun Doa beserta personil Unit Siaga SAR Morotai.
Sementara itu, Pemkab Morotai bersama tim Basarnas menjemput dua nelayan asal Morotai bernama Buhari Mandea (47 tahun) dan Abdurahman Mandea (31 tahun) sempat dinyatakan hilang sejak 21 Juli 2022 berhasil diselamatkan nelayan di perairan Filipina dan telah berkumpul bersama sanak keluarga di Pulau Morotai.
Baca juga: Tim Sar evakuasi penumpang KMP Difa Jaya yang mengapung dengan jeriken
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Pulau Morotai merupakan satu kabupaten di Malut yang berada di daerah 3T, yang rawan terjadinya bencana alam dan kondisi yang membahayakan manusia, yakni sering terjadi banjir dan juga terjadinya kecelakaan di laut, baik itu para nelayan maupun kecelakaan kapal," kata Kepala Kantor Basarnas Ternate, Fatur Rahman saat melakukan kunjungan kerja ke Unit Siaga SAR Morotai, Sabtu.
Dalam kunjungannya Kepala Basarnas Ternate melakukan pengecekan sarana dan prasarana serta peralatan dan memberikan pengarahan kepada para personel setempat sebagai kepanjangan tangan dari Basarnas Ternate.
Di sela-sela kunjungan kerjanya ke Unit Siaga SAR Morotai, orang nomor satu di jajaran Basarnas Ternate itu juga melakukan pertemuan dengan pemerintah Kabupaten Halmahera Utara, yang diterima Sekda Kabupaten Halmahera Utara (Halut).
Dalam pertemuan dengan Sekda, Fathur mengatakan tujuan adalah untuk melakukan koordinasi dan silaturahmi dengan pemerintah kabupaten setempat serta berkoordinasi tentang Lahan yang dihibahkan dari pemkab untuk pembangunan bangunan Unit Siaga SAR Morotai nantinya dan membicarakan tentang penanganan musibah maupun bencana di Pulau Morotai.
Oleh karena itu, kata dia, harus selalu berkoordinasi dan menjaga hubungan baik dengan instansi-instansi terkait yang berada di lingkungan wilayah kerja Unit Siaga SAR Morotai terutama dengan Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai.
Selain berkoordinasi dengan Pemkab Morotai, Kepala Basarnas Ternate juga melakukan koordinasi dengan Danlanal Morotai, Letkol Laut (P) Amin Wibowo.
Setelah melakukan kunjungan ke Unit Siaga SAR Morotai, Kepala Basarnas Ternate juga melakukan kunjungan ke Pos SAR Tobelo.
Fathur berpesan kepada Danpos beserta jajaran untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan, baik itu kesiapsiagaan personil dan juga kesiapsiagaan peralatan, baik itu Palsar laut maupun Palsar darat serta merawat peralatan dengan baik.
Dalam kunjungannya, Kepala Basarnas Ternate didampingi Kepala Urusan Umum, M. Asykin dan disambut Danpos Unit Siaga Sar Morotai, Marjun Doa beserta personil Unit Siaga SAR Morotai.
Sementara itu, Pemkab Morotai bersama tim Basarnas menjemput dua nelayan asal Morotai bernama Buhari Mandea (47 tahun) dan Abdurahman Mandea (31 tahun) sempat dinyatakan hilang sejak 21 Juli 2022 berhasil diselamatkan nelayan di perairan Filipina dan telah berkumpul bersama sanak keluarga di Pulau Morotai.
Baca juga: Tim Sar evakuasi penumpang KMP Difa Jaya yang mengapung dengan jeriken
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022