Proses penanaman patok untuk tapal batas Negeri Pelauw dan Kariu, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, oleh BPN provinsi dan Malteng dikawal puluhan personel gabungan Polri bersama TNI-AD.
"Sekitar 80 personel gabungan TNI/Polri turut melakukan pengamanan tim BPN yang tujuannya melaksanakan peninjauan peta administrasi Negeri Pelauw dan Negeri Kariu sekaligus dilakukan penanaman patok di tapal batas wilayah," kata Kapolresta Pulau Ambon dan PP Lease, Kombes Pol Raja Arthur Simamora di Ambon, Sabtu.
Menurut Kapolresta, salah satu faktor penyebab timbulnya kasus kontigensi atau perkelahian antarkampung atau desa di Maluku adalah akibat sengketa batas wilayah, termasuk di Kecamatan Pulau Haruku.
"Hari ini kami bersama Dandim 1504/Pulau Ambon Kolonel (Inf) Zamril Philiang turun bersama tim BPN, sementara personel Polsek Pulau Haruku yang dikerahkan 30 personel, BKO Bimob Polda Maluku 20 personel, Satgas Armed 1 roket Divisi Infanteri 2 Kostrad (BKO) 20 personel, dan Koramil 1504-07 Pulau Haruku 10 personel," kata Kapolresta.
Baca juga: Kapolresta Ambon salurkan bansos Kemensos di Kecamatan Pulau Haruku, begini penjelasannya
Rombongan tim menuju ke hutan Urupisi didampingi oleh staf kantor camat Negeri Haruku dan badan saniri Negeri Pelauw, sekaligus melaksanakan penentuan dan penanaman patok batas pertama sebagai penentu batas wilayah administrasi sekaligus dilanjutkan dengan pembagian tim menjadi 2 tim.
Tim A melaksanakan penanaman 19 patok di hutan Wahatete, hutan Anaalele, hutan Wasibanta, hutan Oryurui, dan di pesisir pantai antara Negeri Kariu dan Dusun Ory Negeri Pelauw yang ditandai dengan pipa besi berukuran 2 inci dan panjang 1 meter berwarna merah.
Tim B melaksanakan penanaman patok di tepian Sungai Marake'e, dalam penanaman patok tersebut ditanam dua buah patok yang ditandai dengan pipa besi berukuran 2 inci dan panjang 1 meter berwarna merah.
Selanjutnya rombongan tim bergeser menuju SD Negeri Kariu untuk melakukan konsolidasi guna melengkapi administrasi dari hasil penanaman patok.*
Baca juga: KSP: Masih dikaji proses pemulangan pengungsi Pulau Haruku, butuh keseriusan semua pihak
Baca juga: Danlantamal Ambon: Penyelesaian konflik Pulau Haruku harus libatkan tokoh pemuda
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Sekitar 80 personel gabungan TNI/Polri turut melakukan pengamanan tim BPN yang tujuannya melaksanakan peninjauan peta administrasi Negeri Pelauw dan Negeri Kariu sekaligus dilakukan penanaman patok di tapal batas wilayah," kata Kapolresta Pulau Ambon dan PP Lease, Kombes Pol Raja Arthur Simamora di Ambon, Sabtu.
Menurut Kapolresta, salah satu faktor penyebab timbulnya kasus kontigensi atau perkelahian antarkampung atau desa di Maluku adalah akibat sengketa batas wilayah, termasuk di Kecamatan Pulau Haruku.
"Hari ini kami bersama Dandim 1504/Pulau Ambon Kolonel (Inf) Zamril Philiang turun bersama tim BPN, sementara personel Polsek Pulau Haruku yang dikerahkan 30 personel, BKO Bimob Polda Maluku 20 personel, Satgas Armed 1 roket Divisi Infanteri 2 Kostrad (BKO) 20 personel, dan Koramil 1504-07 Pulau Haruku 10 personel," kata Kapolresta.
Baca juga: Kapolresta Ambon salurkan bansos Kemensos di Kecamatan Pulau Haruku, begini penjelasannya
Rombongan tim menuju ke hutan Urupisi didampingi oleh staf kantor camat Negeri Haruku dan badan saniri Negeri Pelauw, sekaligus melaksanakan penentuan dan penanaman patok batas pertama sebagai penentu batas wilayah administrasi sekaligus dilanjutkan dengan pembagian tim menjadi 2 tim.
Tim A melaksanakan penanaman 19 patok di hutan Wahatete, hutan Anaalele, hutan Wasibanta, hutan Oryurui, dan di pesisir pantai antara Negeri Kariu dan Dusun Ory Negeri Pelauw yang ditandai dengan pipa besi berukuran 2 inci dan panjang 1 meter berwarna merah.
Tim B melaksanakan penanaman patok di tepian Sungai Marake'e, dalam penanaman patok tersebut ditanam dua buah patok yang ditandai dengan pipa besi berukuran 2 inci dan panjang 1 meter berwarna merah.
Selanjutnya rombongan tim bergeser menuju SD Negeri Kariu untuk melakukan konsolidasi guna melengkapi administrasi dari hasil penanaman patok.*
Baca juga: KSP: Masih dikaji proses pemulangan pengungsi Pulau Haruku, butuh keseriusan semua pihak
Baca juga: Danlantamal Ambon: Penyelesaian konflik Pulau Haruku harus libatkan tokoh pemuda
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022