Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon menggelar simulasi penanganan bencana banjir dan tanah longsor di dua lokasi, yakni Sungai Wai Batu Merah dan Wai Tomu.
Simulasi itu melibatkan pemangku kepentingan, yakni para relawan, Taruna Siaga Bencana (Tagana), PMI, dan masyarakat di Negeri Batu Merah, Senin.
Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimen mengatakan simulasi penanganan bencana banjir dan longsor merupakan upaya meningkatkan kesiapan dalam menghadapi banjir dan tanah longsor di lingkungan tempat tinggal.
"Simulasi yang dilakukan sangat mendekati peristiwa yang sesungguhnya, mudah-mudahan bisa membangun kesiapsiagaan masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan terkait bencana banjir dan tanah longsor di Kota Ambon," katanya.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tidak membangun rumah di daerah rawan bencana, seperti bantaran sungai serta lereng gunung dan bukit.
Hal tersebut, kata dia, tentunya bertujuan menghindari risiko atau dampak yang ditimbulkan akibat bencana banjir dan tanah longsor.
"Jangan lagi membuat rumah di lereng-lereng bukit, dan bantaran sungai," ujarnya.
Bodewin menyatakan akan melakukan antisipasi melalui prosedur Izin Mendirikan Bangunan (IMB), agar tidak ada proses pembangunan pada lokasi yang telah dilarang oleh pihaknya.
"Kita bisa awasi lewat prosedur IMB. Kalau itu lokasi yang tidak diperuntukkan bagi pemukiman warga jangan keluarkan IMB untuk itu," katanya.
Baca juga: Gubernur Maluku apresiasi BNPB gelar simulasi evakuasi mandiri, harus diintensifkan
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
Simulasi itu melibatkan pemangku kepentingan, yakni para relawan, Taruna Siaga Bencana (Tagana), PMI, dan masyarakat di Negeri Batu Merah, Senin.
Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimen mengatakan simulasi penanganan bencana banjir dan longsor merupakan upaya meningkatkan kesiapan dalam menghadapi banjir dan tanah longsor di lingkungan tempat tinggal.
"Simulasi yang dilakukan sangat mendekati peristiwa yang sesungguhnya, mudah-mudahan bisa membangun kesiapsiagaan masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan terkait bencana banjir dan tanah longsor di Kota Ambon," katanya.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tidak membangun rumah di daerah rawan bencana, seperti bantaran sungai serta lereng gunung dan bukit.
Hal tersebut, kata dia, tentunya bertujuan menghindari risiko atau dampak yang ditimbulkan akibat bencana banjir dan tanah longsor.
"Jangan lagi membuat rumah di lereng-lereng bukit, dan bantaran sungai," ujarnya.
Bodewin menyatakan akan melakukan antisipasi melalui prosedur Izin Mendirikan Bangunan (IMB), agar tidak ada proses pembangunan pada lokasi yang telah dilarang oleh pihaknya.
"Kita bisa awasi lewat prosedur IMB. Kalau itu lokasi yang tidak diperuntukkan bagi pemukiman warga jangan keluarkan IMB untuk itu," katanya.
Baca juga: Gubernur Maluku apresiasi BNPB gelar simulasi evakuasi mandiri, harus diintensifkan
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022