Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Maluku, mengajak warga memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah untuk dijadikan lahan produktif melalui inovasi kalesang kintal kosong atau peduli pekarangan yang kosong dengan menanam buah dan sayuran.
Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena di Ambon, Rabu, menyatakan salah satu inovasi yang mendukung upaya ketahanan pangan daerah yakni aplikasi berbasis digital kalesang kintal kosong.
"Dengan adanya sistem informasi yang mendukung inovasi ini, masyarakat Kota Ambon yang memiliki lahan kosong dapat melaporkan kepada Pemkot untuk dibantu mendapatkan benih tanaman," katanya.
Baca juga: PJ Wali Kota: Ambon masuk kategori kota inovasi
Ia mengatakan, masyarakat cukup mengunduh aplikasi kalesang kintal kosong melalui ponsel untuk mendaftarkan akun dengan mengisi formulir, selanjutnya mengajukan bantuan bibit.
Tahap selanjutnya persetujuan izin, survei lahan dan penyerahan bibit dilanjutkan monitoring oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Ambon.
"Seluruh proses ini tentu melalui tahapan registrasi yang mudah, pengajuan yang cepat dan transparan, agar masyarakat dapat memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang kosong menjadi produktif," katanya.
Baca juga: Pengelola batik di Ternate inovasi kembangkan motif baru untuk perluas usahanya
Inovasi ini kata Bodewin, masyarakat yang memiliki lahan kosong di samping atau belakang rumah, akan dibantu dengan pemberian bibit, hasilnya bisa untuk konsumsi atau dijual di pasar.
"Tujuannya tentu untuk meningkatkan ketersediaan pangan serta pendapatan, yakni bisa dijual untuk menambah pendapatan keluarga," katanya.
Tahap awal Pemkot Ambon dibantu Bank Indonesia Provinsi Maluku menyerahkan 3.000 bibit (anakan) tanaman cabai.
"Dengan adanya bantuan bibit cabe maka masyarakat harus memanfaatkan kintal kosong untuk menanam salah satu komoditas pertanian," ujarnya.
Baca juga: Pemprov Maluku luncurkan tiga aplikasi baru hasil karya ASN, begini penjelasannya
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena di Ambon, Rabu, menyatakan salah satu inovasi yang mendukung upaya ketahanan pangan daerah yakni aplikasi berbasis digital kalesang kintal kosong.
"Dengan adanya sistem informasi yang mendukung inovasi ini, masyarakat Kota Ambon yang memiliki lahan kosong dapat melaporkan kepada Pemkot untuk dibantu mendapatkan benih tanaman," katanya.
Baca juga: PJ Wali Kota: Ambon masuk kategori kota inovasi
Ia mengatakan, masyarakat cukup mengunduh aplikasi kalesang kintal kosong melalui ponsel untuk mendaftarkan akun dengan mengisi formulir, selanjutnya mengajukan bantuan bibit.
Tahap selanjutnya persetujuan izin, survei lahan dan penyerahan bibit dilanjutkan monitoring oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Ambon.
"Seluruh proses ini tentu melalui tahapan registrasi yang mudah, pengajuan yang cepat dan transparan, agar masyarakat dapat memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang kosong menjadi produktif," katanya.
Baca juga: Pengelola batik di Ternate inovasi kembangkan motif baru untuk perluas usahanya
Inovasi ini kata Bodewin, masyarakat yang memiliki lahan kosong di samping atau belakang rumah, akan dibantu dengan pemberian bibit, hasilnya bisa untuk konsumsi atau dijual di pasar.
"Tujuannya tentu untuk meningkatkan ketersediaan pangan serta pendapatan, yakni bisa dijual untuk menambah pendapatan keluarga," katanya.
Tahap awal Pemkot Ambon dibantu Bank Indonesia Provinsi Maluku menyerahkan 3.000 bibit (anakan) tanaman cabai.
"Dengan adanya bantuan bibit cabe maka masyarakat harus memanfaatkan kintal kosong untuk menanam salah satu komoditas pertanian," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022