Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena menyatakan bahwa Ibu Kota Provinsi Maluku itu masuk kategori kota inovasi melalui program inovasi daerah di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tahun 2022.
"Dalam rilis resmi Kemendagri Ambon masuk dalam kategori kota berinovasi, setelah beberapa bulan terakhir kita melakukan sejumlah inovasi daerah," kata Bodewin di Ambon, Selasa.
Ia menjelaskan sejumlah inovasi yang telah dilakukan diantaranya adalah program Kalesang Kintal Kosong, atau berarti peduli halaman rumah untuk dimanfaatkan dengan bercocok tanam.
Baca juga: Ambon luncurkan tiga inovasi teknologi baru, kado ulang tahun ke-447
Tujuannya untuk meningkatkan ketahanan pangan lokal masyarakat terutama tanaman sayur-mayur yang dapat dikonsumsi sendiri atau bahkan dapat dijual untuk meningkatkan ekonomi keluarga.
Inovasi lainnya adalah program Jiku Bata yang berarti sudut balai kota. Inti dari inovasi ini yakni menyiapkan ruang di Balai Kota Ambon sebagai etalase jualan bagi UMKM lokal. Selai itu, ada juga inovasi Dapur Sehat Atasi Stunting (Dasyat) dan program Sistem Aplikasi Kependidikan (Simak).
"Kita bersyukur sejumlah inovasi yang kita siapkan masuk dalam kategori kota berinovasi, mengingat selama ini Ambon mendapat predikat kota tidak berinovasi," ungkap Bodewin.
Baca juga: Pemprov Maluku luncurkan tiga aplikasi baru hasil karya ASN, begini penjelasannya
Sejumlah inovasi telah diluncurkan pada puncak perayaan HUT kota Ambon ke -447 pada 7 September 2022.
Ia menyatakan guna lebih memacu peningkatan inovasi, seluruh pimpinan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus menyiapkan satu inovasi andalan. Inovasi yang dimaksud bukan berarti harus aplikasi dengan platform digital, tetapi apa yang dibuat untuk merubah kondisi Ambon untuk menjadi lebih baik.
"Kita upayakan segera didaftarkan di tahun ini atau awal tahun 2023, sehingga target hijau dapat kita capai. Apa susahnya jika semua OPD berinovasi," katanya.
Baca juga: Dinkes Maluku luncurkan tiga inovasi baru tingkatkan pelayanan masyarakat, patut diapresiasi
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Dalam rilis resmi Kemendagri Ambon masuk dalam kategori kota berinovasi, setelah beberapa bulan terakhir kita melakukan sejumlah inovasi daerah," kata Bodewin di Ambon, Selasa.
Ia menjelaskan sejumlah inovasi yang telah dilakukan diantaranya adalah program Kalesang Kintal Kosong, atau berarti peduli halaman rumah untuk dimanfaatkan dengan bercocok tanam.
Baca juga: Ambon luncurkan tiga inovasi teknologi baru, kado ulang tahun ke-447
Tujuannya untuk meningkatkan ketahanan pangan lokal masyarakat terutama tanaman sayur-mayur yang dapat dikonsumsi sendiri atau bahkan dapat dijual untuk meningkatkan ekonomi keluarga.
Inovasi lainnya adalah program Jiku Bata yang berarti sudut balai kota. Inti dari inovasi ini yakni menyiapkan ruang di Balai Kota Ambon sebagai etalase jualan bagi UMKM lokal. Selai itu, ada juga inovasi Dapur Sehat Atasi Stunting (Dasyat) dan program Sistem Aplikasi Kependidikan (Simak).
"Kita bersyukur sejumlah inovasi yang kita siapkan masuk dalam kategori kota berinovasi, mengingat selama ini Ambon mendapat predikat kota tidak berinovasi," ungkap Bodewin.
Baca juga: Pemprov Maluku luncurkan tiga aplikasi baru hasil karya ASN, begini penjelasannya
Sejumlah inovasi telah diluncurkan pada puncak perayaan HUT kota Ambon ke -447 pada 7 September 2022.
Ia menyatakan guna lebih memacu peningkatan inovasi, seluruh pimpinan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus menyiapkan satu inovasi andalan. Inovasi yang dimaksud bukan berarti harus aplikasi dengan platform digital, tetapi apa yang dibuat untuk merubah kondisi Ambon untuk menjadi lebih baik.
"Kita upayakan segera didaftarkan di tahun ini atau awal tahun 2023, sehingga target hijau dapat kita capai. Apa susahnya jika semua OPD berinovasi," katanya.
Baca juga: Dinkes Maluku luncurkan tiga inovasi baru tingkatkan pelayanan masyarakat, patut diapresiasi
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022