Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) berupaya untuk fokus mengembangkan wilayah Halmahera Tengah sebagai kawasan pertanian yang memasok kebutuhan pangan di Provinsi Maluku Utara.

Kadis Pertanian Kabupaten Halteng, Yusmar Ohorella di Ternate, Jumat, mengatakan untuk mendukung upaya itu maka pihaknya menyalurkan bantuan bagi petani berupa alat pertanian dan bibit di kawasan Wairoro.

Ia mengatakan, Pemkab Halteng fokus menjadikan Halteng sebagai kawasan pertanian melalui kebijakan untuk menyediakan berbagai kebutuhan petani di Wairoro untuk mengembangkan hasil tani.

Menurut dia, salah satunya berupa dukungan Pemkab Halteng meresmikan Saung Tani Wairoro indah dan dirangkaikan dengan rambug tani beserta penyerahan kelengkapan alat petani serta hasil panen. Ia juga menekankan tingginya dukungan Bupati Halteng Edi Langkara dalam upaya tersebut.

Baca juga: Dinas Pertanian Maluku bentuk Fasilitator Keuangan Mitra Tani, begini penjelasannya

Bahkan, kepemimpinan Bupati Edi Langkara dan Wakil Bupati Aburahim Odeyani sudah menghadirkan keperluan petani seperti tempat menyimpan pupuk menyimpan hasil panen sehingga tidak lagi terkendala oleh hujan dan panas.

Bupati juga memberikan bantuan 10 unit ekstrator Sena yang berada di Desa Lembah Asri, Desa Wairoro Indah dan Desa Sumber Sari. Dan pada hari ini juga Bupati menyerahkan 4 unit motivator kepada petani hortikultura yang berada di Desa Pesisir Air Salobar, Desa Kluring Jaya, Sumber Sari, dan Lembah Asri.

Sementara itu, Bupati Halteng, Edi Langkara mengatakan, ada berbagai macam studi banding yang telah dilakukan baik itu Studi banding di Sulawesi Selatan, studi banding di Sulawesi Utara, studi banding di Sulawesi Tengah, di Papua, di Maluku dan di Nusa Tenggara, tidak ada Saung Tani sebesar dan semegah ini.

"Setiap desa, kita akan bersama-sama membuat berbagai macam optimalisasi lahan, sistem pengairan yang baik dan air bersih dengan anggaran bantuan yang akan cair sebesar Rp8,8 miliar, agar hak-hak petani bisa terpenuhi," katanya.

Bupati juga berencana membeli alat Riceme dari Ketua Umum HPI (Himpunan Petani Indonesia) yang fungsinya untuk memisahkan beras dengan kulitnya, memisahkan air, mengeringkan, dan dalam satu hari alat ini bisa memproduksi sekitar 100 ton.

"Oleh karena itu kita membutuhkan 1000 hektare lahan, kalau masyarakat setuju maka Pemkab akan koordinasikan juga dengan anggota DPR dan pemangku kepentingan yang ada di Halmahera Tengah ini," katanya.

Ia berharap kepada para Kepala Desa agar menyampaikan informasi kepada masyarakat terkait apa yang terjadi saat ini dengan jelas.

Baca juga: Pertamina bantu petani di Ambon solar panel wujudkan energi bersih, begini penjelasannya
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022