Komandan Kodim 1503 Tual Letkol Inf Arfa Yudha Prasetya menegaskan TNI akan membantu pemerintah daerah memediasi konflik sosial antarwarga yang mengakibatkan jatuh korban jiwa di Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Maluku.
"Kita bersama-sama, baik pemda, Polri, kecamatan, ohoi (desa), tokoh agama, adat, dan masyarakat akan berusaha dengan semaksimal mungkin untuk menyelesaikan permasalahan ini," tegas Arfa Yudha kepada ANTARA di Ohoi Ngurdu, Senin.
Menurut dia, persoalan atau konflik sosial yang terjadi saat ini tidak akan terjadi jika warga menyikapi dengan pikiran positif.
Baca juga: MUI bantah masjid terbakar akibat bentrokan di Maluku Tenggara, tepis isu hoaks
Bentrokan antarwarga terjadi pada 12 November 2022 dipicu konflik lahan warga Ohoi Elath dengan Ohoi Bombay yang akhirnya menyebar ke sejumlah desa lain. Akibatnya, dua warga meninggal dunia, puluhan warga luka-luka, puluhan bangunan rumah, dan sekolah rusak dibakar.
Menurut Yudha, saat ini pembangunan sudah banyak dilakukan pemerintah di wilayah Kei Besar sehingga jangan diganggu dengan hal-hal yang mengarah ke negatif.
"Sangat disayangkan jika konflik sosial terus terjadi," kata Yudha.
Dalam proses mediasi, lanjutnya, TNI akan membantu Polri untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Apa pun bentuknya saya akan mencurahkan perhatian kepada warga, khususnya di wilayah Kei Besar," katanya.
Baca juga: Kapolda Maluku: Konflik berdampak buruk bagi generasi muda, begini penjelasannya
Untuk anggota TNI, baik dari Kodim 1503 maupun Kkramil sudah dikerahkan ke Kei Besar, termasuk Kompi 734 Ibra.
Sebanyak sembilan pos dibentuk dan ditempatkan personel di wilayah Kei Besar, terutama di wilayah-wilayah rentan konflik, baik di Ohoi Elat maupun Ohoi Bombay dan sekitarnya.
Plt. Camat Kei Besar Titus Betaubun mengatakan bahwa kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayahnya sudah kondusif setelah ditempatkan aparat keamanan TNI maupun kepolisian.
"Saat ini kondisi kamtibmas di Kecamatan Kei Besar sudah aman dan kondusif, terutama di ohoi-ohoi yang mengalami konflik sosial maupun yang tidak," ujar Titus.
Ia berharap masyarakat tidak mudah termakan informasi-informasi yang menghancurkan kebersamaan, apa pun itu perlu dilihat secara arif dan bijaksana.
Baca juga: Kapolda Maluku tambahkan satu SST Brimob antisipasi bentrokan Malra
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Kita bersama-sama, baik pemda, Polri, kecamatan, ohoi (desa), tokoh agama, adat, dan masyarakat akan berusaha dengan semaksimal mungkin untuk menyelesaikan permasalahan ini," tegas Arfa Yudha kepada ANTARA di Ohoi Ngurdu, Senin.
Menurut dia, persoalan atau konflik sosial yang terjadi saat ini tidak akan terjadi jika warga menyikapi dengan pikiran positif.
Baca juga: MUI bantah masjid terbakar akibat bentrokan di Maluku Tenggara, tepis isu hoaks
Bentrokan antarwarga terjadi pada 12 November 2022 dipicu konflik lahan warga Ohoi Elath dengan Ohoi Bombay yang akhirnya menyebar ke sejumlah desa lain. Akibatnya, dua warga meninggal dunia, puluhan warga luka-luka, puluhan bangunan rumah, dan sekolah rusak dibakar.
Menurut Yudha, saat ini pembangunan sudah banyak dilakukan pemerintah di wilayah Kei Besar sehingga jangan diganggu dengan hal-hal yang mengarah ke negatif.
"Sangat disayangkan jika konflik sosial terus terjadi," kata Yudha.
Dalam proses mediasi, lanjutnya, TNI akan membantu Polri untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Apa pun bentuknya saya akan mencurahkan perhatian kepada warga, khususnya di wilayah Kei Besar," katanya.
Baca juga: Kapolda Maluku: Konflik berdampak buruk bagi generasi muda, begini penjelasannya
Untuk anggota TNI, baik dari Kodim 1503 maupun Kkramil sudah dikerahkan ke Kei Besar, termasuk Kompi 734 Ibra.
Sebanyak sembilan pos dibentuk dan ditempatkan personel di wilayah Kei Besar, terutama di wilayah-wilayah rentan konflik, baik di Ohoi Elat maupun Ohoi Bombay dan sekitarnya.
Plt. Camat Kei Besar Titus Betaubun mengatakan bahwa kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayahnya sudah kondusif setelah ditempatkan aparat keamanan TNI maupun kepolisian.
"Saat ini kondisi kamtibmas di Kecamatan Kei Besar sudah aman dan kondusif, terutama di ohoi-ohoi yang mengalami konflik sosial maupun yang tidak," ujar Titus.
Ia berharap masyarakat tidak mudah termakan informasi-informasi yang menghancurkan kebersamaan, apa pun itu perlu dilihat secara arif dan bijaksana.
Baca juga: Kapolda Maluku tambahkan satu SST Brimob antisipasi bentrokan Malra
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022