Ambon (ANTARA) - Kepolisian Daerah Maluku menyatakan kondisi Kei Besar di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) kini sudah kondusif setelah sempat pecah bentrokan antar kelompok warga pada Jumat, yang mengakibatkan puluhan korban luka.
“Memang benar ada bentrok tadi antar warga dari kelompok pemuda Ohoi Bombai, dan Ohoi Elat. Tapi sudah aman,” kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M. Roem Ohoirat di Ambon, Jumat.
Ia mengatakan polisi langsung mengerahkan satu pleton pasukan gabungan yang terdiri dari Brimob dan TNI yang dipimpin oleh Dandim 1503 Malra, untuk mengamankan keadaan.
“Terus paginya, pasukan sudah ke sana satu pleton dari Brimob dan TNI, jadi sudah aman kondusif,” ujarnya.
Baca juga: Bupati Malra minta bantuan Rp1,2 miliar untuk korban bentrokan warga
Sementara itu, Kapolres Malra AKBP Frans Duma menerangkan, bentrokan pecah pada Jumat dini hari sekitar pukul 03.30 WIT antara sekelompok pemuda Ohoi Elat dan Ohoi Bombai di daerah pengeringan Watmadir.
Penyebab dari bentrok tersebut akibat salah paham karena kejadian perusakan bangunan milik Paroki Hati Kudus Bombai.
“Akibat bentrok antar warga di Kei Besar tersebutlah, mengakibatkan mengakibatkan puluhan warga korban menjadi korban,” katanya.
Baca juga: Bupati Malra: penanganan konflik warga harus gunakan hati
Ia menyebutkan, korban dari bentrok tersebut sebanyak 31 orang. Rinciannya korban dari Ohoi Bombai sebanyak 15 korban, dan Ohoi Elat sebanyak 16 korban.
“Semuanya hanya luka-luka, dan saat ini para korban masih dirawat di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur,” kata Frans.
Untuk menjaga agar tidak ada bentrok susulan, lanjutnya, Bupati Malra MThaher Hanubun dan unsur TNI/Polri langsung meninjau lokasi kejadian.
Kabupaten Malra adalah salah satu daerah terluar di Provinsi Maluku yang kerap terjadi bentrokan antar warga.
Baca juga: Kapolda Maluku jamin kepastian hukum penyelesaian bentrokan Malra, masyarakat agar hentikan pertikaian