Gubernur Maluku Murad Ismail mengingatkan para lulusan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan ke-25 Provinsi Maluku tahun 2022 yang digelar Lembaga Administrasi Negara (LAN) untuk terus berinovasi bagi kepentingan publik di daerah itu.
"Inovasi tidak boleh berhenti karena telah lulus PKN, tetapi sebagai calon pemimpin masa depan harus terus berkarya dan berinovasi bagi kepentingan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di daerah," kata Gubernur dalam sambutan tertulis dibacakan Penjabat Sekda Maluku Sadali Ie, saat menutup PKN Angkatan 25 Maluku tahun 2022, di Ambon, Rabu.
PKN Tingkat II Angkatan 25 yang diselenggarakan Lembaga Administrasi Negara (LAN) diikuti 65 peserta dari jajaran Pemerintah Provinsi Maluku, Pemkot Ambon, Pemkab Buru, Pemkab Kepulauan Tanimbar, Pemkab Seram Bagian Timur (SBT), Pemkot Tual, Pemkot Ternate dan Pemkab Sorong Selatan, Papua Barat.
Hasilnya 18 orang dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan dan sisanya 46 orang memperoleh predikat memuaskan.
PKN bertujuan mengembangkan kompetensi jabatan dalam rangka memenuhi standar kompetensi manajerial jabatan pimpinan tinggi pratama, dengan harapan ke depan mereka dapat menampilkan kinerja organisasi memuaskan serta perubahan bersifat strategis.
Keberhasilan yang diraih menurut Sekda menjadi syarat utama untuk memenuhi standar kompetensi jabatan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 38 Tahun 2017.
Ditegaskan, seorang pemimpin harus memiliki kredibilitas dan reputasi yang hebat, agar mampu memberikan inspirasi dan motivasi kepada setiap orang, untuk bersemangat dan bangkit bersama dengan inovasi baru.
Para lulusan harus sadar bahwa perubahan itu penting, untuk mengubah hal-hal yang ketinggalan zaman menjadi hal baru yang sesuai peradaban saat ini, di samping bersama-sama membangun tekad untuk memperbaiki, mengkoreksi cara berpikir dan memandang persoalan.
"Mungkin dulu lebih banyak melihat kepentingan sendiri, kelompok, instansi dan sektornya saja. Sekarang harus melihat persoalan dari perspektif kepentingan publik lebih besar. Mari bangun komitmen bersama untuk memberikan kontribusi dan perbaikan kualitas instansi, serta berani mengambil tindakan dan risiko guna menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi kepentingan publik," tandasnya.
Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN LAN Muhammad Taufiq menegaskan, dalam konteks perubahan maka seorang pemimpin harus mampu mengajak orang lain untuk maju bersama melakukan perubahan. Perubahan merupakan esensi dari seorang pemimpin suatu organisasi dan dituntut membawa perubahan di lingkungan sekitarnya.
"Para pemimpin ibarat Kafilah yang membawa kelompoknya bergerak dari satu titik ke titik yang lain. Kuncinya diperlukan kompas untuk bisa menentukan perubahan. Kompas itu berupa niat tulus untuk memberikan layanan terbaik sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, bukan untuk menuai pujian, menumpuk kekayaan tapi sebagai pemimpin masyarakat," katanya
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Inovasi tidak boleh berhenti karena telah lulus PKN, tetapi sebagai calon pemimpin masa depan harus terus berkarya dan berinovasi bagi kepentingan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di daerah," kata Gubernur dalam sambutan tertulis dibacakan Penjabat Sekda Maluku Sadali Ie, saat menutup PKN Angkatan 25 Maluku tahun 2022, di Ambon, Rabu.
PKN Tingkat II Angkatan 25 yang diselenggarakan Lembaga Administrasi Negara (LAN) diikuti 65 peserta dari jajaran Pemerintah Provinsi Maluku, Pemkot Ambon, Pemkab Buru, Pemkab Kepulauan Tanimbar, Pemkab Seram Bagian Timur (SBT), Pemkot Tual, Pemkot Ternate dan Pemkab Sorong Selatan, Papua Barat.
Hasilnya 18 orang dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan dan sisanya 46 orang memperoleh predikat memuaskan.
PKN bertujuan mengembangkan kompetensi jabatan dalam rangka memenuhi standar kompetensi manajerial jabatan pimpinan tinggi pratama, dengan harapan ke depan mereka dapat menampilkan kinerja organisasi memuaskan serta perubahan bersifat strategis.
Keberhasilan yang diraih menurut Sekda menjadi syarat utama untuk memenuhi standar kompetensi jabatan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 38 Tahun 2017.
Ditegaskan, seorang pemimpin harus memiliki kredibilitas dan reputasi yang hebat, agar mampu memberikan inspirasi dan motivasi kepada setiap orang, untuk bersemangat dan bangkit bersama dengan inovasi baru.
Para lulusan harus sadar bahwa perubahan itu penting, untuk mengubah hal-hal yang ketinggalan zaman menjadi hal baru yang sesuai peradaban saat ini, di samping bersama-sama membangun tekad untuk memperbaiki, mengkoreksi cara berpikir dan memandang persoalan.
"Mungkin dulu lebih banyak melihat kepentingan sendiri, kelompok, instansi dan sektornya saja. Sekarang harus melihat persoalan dari perspektif kepentingan publik lebih besar. Mari bangun komitmen bersama untuk memberikan kontribusi dan perbaikan kualitas instansi, serta berani mengambil tindakan dan risiko guna menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi kepentingan publik," tandasnya.
Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN LAN Muhammad Taufiq menegaskan, dalam konteks perubahan maka seorang pemimpin harus mampu mengajak orang lain untuk maju bersama melakukan perubahan. Perubahan merupakan esensi dari seorang pemimpin suatu organisasi dan dituntut membawa perubahan di lingkungan sekitarnya.
"Para pemimpin ibarat Kafilah yang membawa kelompoknya bergerak dari satu titik ke titik yang lain. Kuncinya diperlukan kompas untuk bisa menentukan perubahan. Kompas itu berupa niat tulus untuk memberikan layanan terbaik sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, bukan untuk menuai pujian, menumpuk kekayaan tapi sebagai pemimpin masyarakat," katanya
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022