Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku mengajak masyarakat setempat mempertahankan aneka jenis pangan lokal yang merupakan tanaman khas daerah itu untuk menunjang program ketahanan pangan nasional.
"Sukun merupakan salah satu pangan lokal Maluku yang perlu dilestarikan dan rencananya akan dilakukan penanaman pada lahan seluas dua hektare," kata Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku Widya Pratiwi Murad Ismail di Ambon, Rabu (1/2).
Ajakan Widya disampaikan saat bersama Gubernur Maluku dan muspida mengikuti program penanaman 1.000 anakan pohon bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan gubernur serta para isteri dari 33 provinsi di Indonesia secara virtual.
Baca juga: Festival Cipta Menu B2SA dorong konsumsi pangan lokal di Maluku, begini penjelasannya
Pelaksanaan penanaman pohon di Maluku berlangsung di halaman Kantor Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku dengan penanaman anakan sukun asal Negeri Tengah-Tengah, Kecamatan Salahutu (Pulau Ambon), Kabupaten Maluku Tengah.
Isteri Gubernur Maluku ini juga menyerahkan anakan pohon sukun secara simbolis kepada Kodam XVI/Pattimura dan petani asal Negeri Tengah-Tengah.
Dia mengatakan penanaman 1.000 anakan pohon ini sesuai arahan Ibu Negara Iriana Jokowi, sedangkan di Maluku dilakukan penanaman anakan pohon sukun.
Baca juga: DPRD Maluku: Penggunaan pangan lokal harus diiringi intervensi program yang tepat
Kadis Pertanian Maluku Ilham Tauda mengatakan gerakan menanam anakan pohon sukun yang sudah dikembangkan pembibitan sejak tahun lalu itu sesuai SK Kementerian Pertanian RI nomor 22/kpts/PV.240/D/I/2023 tentang tanda daftar varisetas tanaman hortikultura sukun asal Negeri Tengah-Tengah.
Melalui SK Kementan ini akan dilakukan pengembangan tanaman sukun dalam skala besar yang dipusatkan di Negeri Tengah-Tengah, kemudian secara masif dilakukan di semua kabupaten/kota dalam upaya menggalakkan gerakan pangan lokal asli Maluku.
Sukun yang dikembangkan adalah jenis varietas kapas asal Negeri Tengah-Tengah yang memiliki ukuran buah lebih besar dan tekstur lembut seperti kapas.
Baca juga: Polsek Leihitu manfaatkan lahan kosong tanam aneka pangan lokal
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
"Sukun merupakan salah satu pangan lokal Maluku yang perlu dilestarikan dan rencananya akan dilakukan penanaman pada lahan seluas dua hektare," kata Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku Widya Pratiwi Murad Ismail di Ambon, Rabu (1/2).
Ajakan Widya disampaikan saat bersama Gubernur Maluku dan muspida mengikuti program penanaman 1.000 anakan pohon bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan gubernur serta para isteri dari 33 provinsi di Indonesia secara virtual.
Baca juga: Festival Cipta Menu B2SA dorong konsumsi pangan lokal di Maluku, begini penjelasannya
Pelaksanaan penanaman pohon di Maluku berlangsung di halaman Kantor Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku dengan penanaman anakan sukun asal Negeri Tengah-Tengah, Kecamatan Salahutu (Pulau Ambon), Kabupaten Maluku Tengah.
Isteri Gubernur Maluku ini juga menyerahkan anakan pohon sukun secara simbolis kepada Kodam XVI/Pattimura dan petani asal Negeri Tengah-Tengah.
Dia mengatakan penanaman 1.000 anakan pohon ini sesuai arahan Ibu Negara Iriana Jokowi, sedangkan di Maluku dilakukan penanaman anakan pohon sukun.
Baca juga: DPRD Maluku: Penggunaan pangan lokal harus diiringi intervensi program yang tepat
Kadis Pertanian Maluku Ilham Tauda mengatakan gerakan menanam anakan pohon sukun yang sudah dikembangkan pembibitan sejak tahun lalu itu sesuai SK Kementerian Pertanian RI nomor 22/kpts/PV.240/D/I/2023 tentang tanda daftar varisetas tanaman hortikultura sukun asal Negeri Tengah-Tengah.
Melalui SK Kementan ini akan dilakukan pengembangan tanaman sukun dalam skala besar yang dipusatkan di Negeri Tengah-Tengah, kemudian secara masif dilakukan di semua kabupaten/kota dalam upaya menggalakkan gerakan pangan lokal asli Maluku.
Sukun yang dikembangkan adalah jenis varietas kapas asal Negeri Tengah-Tengah yang memiliki ukuran buah lebih besar dan tekstur lembut seperti kapas.
Baca juga: Polsek Leihitu manfaatkan lahan kosong tanam aneka pangan lokal
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023