Orang Ambon bilang Tukel (tukang kewel). Istilah yang berarti suka banyak bicara ini agaknya bisa dialamatkan pada sosok Maradona. Pasalnya, dalam satu jumpa pers setelah kemenangan Argentina atas Meksiko dengan skor 3-1, Senin dini hari, pelatih timnas Argentina begitu bergembira dan terus berbicara bahkan sebelum ada satupun wartawan bertanya. Pelatih bernama lengkap Diego Armando Maradona itu bisa dibilang kembali berakting dengan tingkahnya yang eksentrik saat memberikan keterangan pers kepada wartawan. Setelah ditunggu oleh ratusan wartawan di ruang pers selama 20 menit, pelatih berusia 49 tahun itu pun muncul dengan wajah berseri-seri, sambil menghisap rokok cerutu. Saat jumpa pers dimulai, Maradona secara halus pun diingatkan untuk mematikan cerutunya karena di ruang tersebut tidak dibenarkan merokok. Tanpa diminta, mantan bintang sepakbola Argentina yang dikenal dengan gol Tangan Tuhan itu langsung "nyerocos" meski wartawan belum mengajukan pertanyaan. "Sangat menyenangkan bisa menjadi bagian dari para pemain dan tim. Saya sangat bangga bisa berbagi saat-saat menyenangkan ini," katanya. Yang cukup unik, Maradona justru ingin mempersembahkan kemenangan itu kepada pembalap MotoGP Valentino Rossi yang sedang cedera. "Saya ingin mempersembahkan kemenangan ini kepada sahabat saya Valentino Rossi yang saat ini masih cedera," kata Maradona yang menjadi pahlawan saat membawa Argentina ke tangga juara Piala Dunia 1986 di Meksiko. Ketika ditanya mengenai pertandingan menghadapi Jerman di Cape Town pada Sabtu mendatang, Maradona menjawab: "Biarkan saya menikmati dulu kemenangan atas Meksiko. Anda bisa berpikir dan mengatakan apa pun tentang apa yang saya pikirkan tentang Jerman. Anda punya kekuasaan penuh untuk itu," katanya sambil bercanda. Para petugas media tampak mulai gelisah karena waktu yang diberikan sudah habis, sementara Maradona tidak habis-habisnya bicara. "Saya sebenarnya ingin menjawab pertanyaan lebih banyak tapi mereka menyuruh saya keluar," katanya sambil tertawa.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010