Sejumlah pemuda yang tergabung dalam komunitas M-Tree memberikan makanan gratis untuk 100 orang pemulung dan para penyapu jalan yang beroperasi di Kota Ambon dan sekitarnya. Ketua Komunitas M-Tree, Herry Lekahena, kepada ANTARA, di Ambon, Provinsi Maluku, Sabtu mengatakan, aksi memberi makan 100 orang pemulung dan penyapu jalan itu, merupakan wujud kepedulian sosial komunitas tersebut terhadap warga yang berkekurangan. "Ini wujud kepedulian kami terhadap warga Ambon yang hidupnya berkekurangan guna meringankan beban mereka," katanya. Dia menegaskan, aksi memberi makan warga yang tergolong berasal dari keluarga kurang mampu ini, akan dilakukan setiap bulan, di mana hingga akhir tahun 2011 jumlahnya mencapai 1.000 orang. Lekahena menandaskan, komunitas M-Tree yang berjumlah sekitar 30 orang itu sebelumnya merupakan anggota Bantuan Komunikasi (Bankom) radio kemanusiaan Alfa-Omega yang berkedudukan di Gereja Maranatha, di mana kiprahnya lebih banyak memberikan bantuan kemanusiaan bagi warga Ambon dan Maluku saat konflik sosial melanda daerah ini pada 1999. Seiring berakhirnya konflik, anggota komunitas ini tetap merasa terpanggil untuk melakukan berbagai aksi sosial bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan dan berasal dari keluarga kurang mampu. Berdasarkan komitmen dan tekad itu, komunitas ini kemudian melakukan aksi kemanusiaan dengan menggelar konser amal yang mendatangkan grup band asal Belanda Van Dick tahun 2009, di mana seluruh dana yang terkumpul dari konser amal itu, kemudian disumbangkan untuk membantu pembangunan rumah Sakit Otto Kuyk di Desa Passo, kecamatan Baguala, Kota Ambon. Pada tahun 2010, komunitas ini memberikan bantuan pengobatan dan pakaian kepada warga di Desa Horale, Saleman dan sekitarnya. Sedangkan untuk tahun 2011 aksi kemanusiaan yang direncanakan yakni memberikan makanan gratis kepada 1.000 warga kurang mampu, dan dimulai dari pemulung dan penyapu jalan. "Kami sedang berkoordinasi dengan sejumlah lembaga sosial guna mendata warga lainnya yang membutuhkan bantuan serupa, dan diharapkan hingga akhir 2011 jumlahnya mencapai 1.000 yang bisa merasakan dampak aksi sosial ini," katanya. Lekahena menambahkan, semua dana yang dihabiskan untuk aksi sosial itu merupakan swadaya para anggota komunitas. Masakan yang disajikan juga dimasak bersama oleh anggota komunitas bersama keluarganya, termasuk menjadi pelayan bagi warga yang dibantu. "Prinsipnya kami ingin melayani sendiri masyarakat kurang mampu dengan semua kemampuan yang kami miliki, termasuk memasak sendiri makanan yang diberikan dan melayani mereka seperti layaknya keluarga sendiri," tandas Lekahena.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011