Wakil Presiden Ma'ruf Amin melakukan pertemuan bilateral dengan Gubernur Kyoto Nishiwaki Takatoshi di Kyoto Guest House, Kyoto, Jepang, Rabu, membahas kerja sama ekonomi hingga perlindungan WNI.
Mengawali sambutannya, Wapres menyampaikan bahwa kedekatan Indonesia-Jepang tercermin dari banyaknya kerja sama yang dilakukan antarkedua negara, salah satunya kerja sama aktif Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Prefektur Kyoto sejak tahun 1985.
"Kerja sama Sister Province Yogyakarta dan Kyoto telah berjalan dengan baik melalui pertukaran budaya dan pendidikan," ungkap Wapres di Kyoto, Jepang, Rabu.
Wapres menyampaikan melalui pertukaran itu telah banyak masyarakat kedua negara yang mendapatkan pengalaman lintas negara.
Baca juga: Wapres sebut orang cari pemahaman Islam moderat ada di Indonesia
"Ada lebih dari 1.300 masyarakat Indonesia tinggal di Kyoto, mayoritas pelajar dan pemagang," paparnya.
Pada kesempatan ini, Wapres mengungkapkan dua poin penting yang menjadi agenda utama kunjungan kerjanya ke Jepang kali ini. Pertama, yaitu upaya peningkatan kerja sama ekonomi.
"Indonesia siap menjadi mitra utama pengembangan bisnis halal di Kyoto," ujarnya.
Pengembangan bisnis halal ini, urai Wapres, dapat dilakukan di antaranya melalui kerja sama sertifikasi halal bagi produk-produk Jepang, seperti makanan, minuman, dan obat-obatan.
Ia berharap penguatan kerja sama ekonomi dapat diteruskan di sektor bisnis lainnya.
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin lanjutkan lawatan ke Kyoto Jepang
"Saya berharap kerja sama ini dapat terus diperkuat dengan sektor potensial lain, seperti perdagangan komoditi unggulan, pertanian atau ketahanan pangan," tutur Wapres.
Kedua, terkait pelindungan WNI, Wapres mengapresiasi komitmen Pemerintah Prefektur Kyoto yang selama ini telah memberikan pelayanan dalam memastikan upaya pelindungan WNI di Kyoto.
"Saya berharap Pemerintah Prefektur Kyoto dapat terus mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam memberikan pelindungan dan pelayanan yang optimal dan prima kepada para WNI di luar negeri," pungkas Wapres.
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin tegaskan pemerintah komitmen tanamkan Pancasila bagi WNI di luar negeri
Sementara itu Gubernur Kyoto Nishiwaki Takatoshi pada pertemuan itu menyampaikan selamat atas keberhasilan Indonesia atas keketuaan G20 tahun 2022.
"Saya merasa Indonesia telah berhasil menjadi Ketua G20," ujar Nishiwaki.
Dia berharap pertemuan Presiden Jokowi dengan PM Jepang Fumio Kishida yang membahas tentang Asia Zero Emission dapat terlaksana dan terwujud.
"Sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas keketuaan Indonesia. Menyambut hubungan 50 tahun kami sangat berbahagia," kata Nishiwaki.
Pada akhir pertemuan, kedua tokoh saling bertukar cenderamata di mana Wapres Ma'ruf Amin memperoleh kipas lipat Kyoto dari Gubernur Kyoto, sementara Gubernur Kyoto Nishiwaki memperoleh plakat Candi Borobudur dalam bingkai dari Wapres.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wapres dan Gubernur Kyoto bahas kerja sama ekonomi-perlindungan WNI
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
Mengawali sambutannya, Wapres menyampaikan bahwa kedekatan Indonesia-Jepang tercermin dari banyaknya kerja sama yang dilakukan antarkedua negara, salah satunya kerja sama aktif Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Prefektur Kyoto sejak tahun 1985.
"Kerja sama Sister Province Yogyakarta dan Kyoto telah berjalan dengan baik melalui pertukaran budaya dan pendidikan," ungkap Wapres di Kyoto, Jepang, Rabu.
Wapres menyampaikan melalui pertukaran itu telah banyak masyarakat kedua negara yang mendapatkan pengalaman lintas negara.
Baca juga: Wapres sebut orang cari pemahaman Islam moderat ada di Indonesia
"Ada lebih dari 1.300 masyarakat Indonesia tinggal di Kyoto, mayoritas pelajar dan pemagang," paparnya.
Pada kesempatan ini, Wapres mengungkapkan dua poin penting yang menjadi agenda utama kunjungan kerjanya ke Jepang kali ini. Pertama, yaitu upaya peningkatan kerja sama ekonomi.
"Indonesia siap menjadi mitra utama pengembangan bisnis halal di Kyoto," ujarnya.
Pengembangan bisnis halal ini, urai Wapres, dapat dilakukan di antaranya melalui kerja sama sertifikasi halal bagi produk-produk Jepang, seperti makanan, minuman, dan obat-obatan.
Ia berharap penguatan kerja sama ekonomi dapat diteruskan di sektor bisnis lainnya.
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin lanjutkan lawatan ke Kyoto Jepang
"Saya berharap kerja sama ini dapat terus diperkuat dengan sektor potensial lain, seperti perdagangan komoditi unggulan, pertanian atau ketahanan pangan," tutur Wapres.
Kedua, terkait pelindungan WNI, Wapres mengapresiasi komitmen Pemerintah Prefektur Kyoto yang selama ini telah memberikan pelayanan dalam memastikan upaya pelindungan WNI di Kyoto.
"Saya berharap Pemerintah Prefektur Kyoto dapat terus mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam memberikan pelindungan dan pelayanan yang optimal dan prima kepada para WNI di luar negeri," pungkas Wapres.
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin tegaskan pemerintah komitmen tanamkan Pancasila bagi WNI di luar negeri
Sementara itu Gubernur Kyoto Nishiwaki Takatoshi pada pertemuan itu menyampaikan selamat atas keberhasilan Indonesia atas keketuaan G20 tahun 2022.
"Saya merasa Indonesia telah berhasil menjadi Ketua G20," ujar Nishiwaki.
Dia berharap pertemuan Presiden Jokowi dengan PM Jepang Fumio Kishida yang membahas tentang Asia Zero Emission dapat terlaksana dan terwujud.
"Sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas keketuaan Indonesia. Menyambut hubungan 50 tahun kami sangat berbahagia," kata Nishiwaki.
Pada akhir pertemuan, kedua tokoh saling bertukar cenderamata di mana Wapres Ma'ruf Amin memperoleh kipas lipat Kyoto dari Gubernur Kyoto, sementara Gubernur Kyoto Nishiwaki memperoleh plakat Candi Borobudur dalam bingkai dari Wapres.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wapres dan Gubernur Kyoto bahas kerja sama ekonomi-perlindungan WNI
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023