Indramayu (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin berharap Universitas Darul Ma'arif Indramayu, Provinsi Jawa Barat, sebagai sekolah tinggi berbasis pondok pesantren dapat menjadi pusat peradaban yang melahirkan para pakar di masa depan.
"Jadi, ini pondok pesantren yang sangat lengkap, fisiknya juga sangat teratur, tertata dengan baik, dan juga pendidikannya itu serba ada. Ada SMP, ada SMK, ada SMA, jadi lengkap sekali," kata Wapres Ma'ruf usai meresmikan Universitas Darul Ma'arif Indramayu, Rabu.
Ia mengatakan universitas yang kini menampung sekitar 1.146 mahasiswa itu pada awalnya merupakan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Nahdlatul Ulama Indramayu yang berdiri sejak 21 Desember 2021, lalu berubah status menjadi Universitas Darul Ma'arif melalui Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 505/E/O/2024 pada 23 Juli 2024.
Sekolah tinggi tersebut pada awalnya hanya memiliki tiga program studi, yakni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, serta Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi.
Transformasi itu memungkinkan universitas tersebut membuka lima fakultas baru, yakni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian, dan Fakultas Agama Islam.
Selain itu, Universitas Darul Ma’arif juga menambah lima program studi baru, yaitu Matematika, Teknik Sipil, Agribisnis, Pendidikan Agama Islam, dan Ekonomi Syariah.
"Ini memang saya sangat mengharapkan bahwa pondok-pondok pesantren itu berkembang. Menjadi pusat pendidikan yang bisa menyelenggarakan berbagai macam pendidikan, keterampilan, keilmuan, bahkan juga menjadi pusat peradaban," katanya.
Menurut Ma'ruf Universitas Darul Ma'arif harus menjadi pusat peradaban yang melahirkan pemikiran-pemikiran konstruktif yang akan membawa kemajuan bangsa.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wapres ingin universitas berbasis pesantren jadi pusat peradaban