Himpunan Mahasiswa Evav (Hime) Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon akan menggelar dialog publik dalam rangka memperingati International Women's Day, dengan tema Peran dan Eksistensi Perempuan Dalam Menjemput Pemilu 2024. 

Kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan pada Jumat, 17 Maret 2023, pukul 16.00 WIT, bertempat di Hotumesse Kaffe and Eatry Poka, Teluk Ambon. 

Ketua Hime Unpatti, Zulhadi Rada, di Ambon, Rabu, mengatakan, kegiatan ini dimotori oleh bidang keperempuanan Hime Unpatti yang diketuai oleh Aisyah Renjaan, dalam rangka memperingati IWD dengan konsep tema yang sesuai kondisi saat ini. 

“Bahwa Pemilu bukan hanya tanggung jawab kaum laki-laki tetapi peran dan eksistensi perempuan hari ini dalam mengawal dan terlibat langsung dalam Pemilu sangat dibutuhkan,” kata Zulhadi. 

Dialog publik yang mengangkat tema keterlibatan perempuan dalam Pemilu ini akan menghadirkan pembicara yang latarbelakangnya merupakan Tokoh perempuan di Maluku. 

Yakni Eka Dahlan Uar, selaku akademisi yang akan memberikan pandangan tentang bagaimana kesiapan dan keterlibatan perempuan hari ini menghadapi pemilu 2024. 

Kedua adalah Elly Toisutta, politisi perempuan yang menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Ambon akan berbicara tentang kuota 30 persen perempuan pada Pemilu terakomodir atau sekadar formalitas. 

Tokoh perempuan ke tiga yang dihadirkan adalah mantan Ketua Bawaslu Provinsi Maluku, Astutty Usman Marasabessy yang akan berbicara dari sisi pertisipasi perempuan kepulauan dan pesisir dalam mengawal pemilu 2024. 

Serta akan turut hadir Anggota DPRD Provinsi Maluku Amir Rumra selaku politisi yang akan berbicara tentang transformasi politik identitas hari ini antara ancaman dan instrumen politik. 

“Kegiatan ini bertujuan untuk membuka stigma kita tentang pentingnya peran dan keterlibatan perempuan hari ini dalam mengawal dan ikut serta dalam proses Pemilu 2024 mendatang,” ujarnya. 

Sehingga, ia melanjutkan, perempuan tidak hanya sebatas penonton atau pelengkap demokrasi, namum diharapkan dapat mengambil bagian penting pada Pemilu nanti. 

Perempuan dapat bersaing dan membuktikan bahwa kuota 30 persen merupakan wujud nyata emansipasi hari ini, wujud dan komitmen keseriusan perempuan dalam berpolitik, meletakan sejarah bahwa perempuan Maluku mampu menunjukan eksistensinya dalam berpolitik dan bahkan melampui kuota 30 persen keterwakilan perempuan. 

Zulhadi berharap, kegiatan ini dapat memotivasi kaum perempuan Maluku untuk sama-sama mengawal Pemilu 2024 dari pesisir dan kepulauan. 

“Mari sama-sama kita dukung dan wujudkan kuota 30 Persen keterwakilan perempuan pada Pemilu 2024 nanti. Mari saling dukung, saling memotivasi dan saling menginspirasi,” ajaknya. 

Selain itu, dialog bersama ini juga diharapkan bukan hanya sebagai  momentum euforia atau sekedar membentuk wacana publik tetapi dapat memberikan dampak yang positif, serta menjadi pencerahan dan spirit dalam mengawal dan terlibat langsung pada Pemilu 2024 nanti. 

“Pemilu bukan saja milik kaum tua, laki-laki ataupun sekelompok orang tetapi Pemilu adalah pesta demokrasi yang harus didukung oleh semua elemen terutama perempuan, kaum muda dan mahasiswa sebagai ‘agent of change’,” ia menambahkan. 

Kegiatan ini melibatkan akan pemuda, mahasiswa dan perempuan-perempuan yang berhimpun pada OKP/OKPI, Paguyuban, dan organisasi mahasiswa Fakultas dalam lingkup Unpatti. Kegiatan ini pun akan hadir sejumlah pembina dan seluruh teman-teman Hime Unpatti.

Pewarta: Winda Herman

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023