Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon kolaborasi menurunkan angka stunting di Kota Ambon.
"Kolaborasi dilakukan TP PKK bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait upaya bersama guna menurunkan angka stunting," Kata Penjabat Ketua TP-PKK Kota, Lisa Wattimena, di Ambon, Kamis.
Dikatakannya, TP-PKK sebagai mitra pemerintah siap membantu pembangunan kesejahteraan masyarakat dan keluarga, melalui berbagai program yang dilakukan ke Posyandu yang memiliki kasus stunting dan keluarga rawan stunting.
"Upaya tersebut ditandai dengan kunjungan ke Posyandu yang ada di lima kecamatan dan akan rutin dilakukan setiap bulan, di bulan April kita menargetkan 15 Posyandu di kecamatan Baguala," katanya.
Ia menjelaskan, salah satu program kerja TP PKK Kota Ambon tahun 2023, untuk membantu pemerintah dalam hal penanganan stunting, yakni mewujudkan angka prevalensi yang dimintai oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), yakni di bawah 14 persen, dengan target yang ditetapkan Pemkot Ambon sebesar 11,38 persen.
Ia mengakui, kunjungan ke Posyandu yang dilaksanakan sejak Januari - April 2023, diharapkan angka kasus stunting mengalami penurunan.
Data tersebut diperoleh dari setiap Posyandu dengan harapan segera terdata ke Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM).
"Kami berharap dengan kerja keras sampai dengan hari ini, semua permasalahan yang ditemui di lapangan, dapat diberikan solusi serta jalan keluar dari Pemkot, dengan tujuan kita dapat mencapai target penurunan angka stunting," kata Lisa.
Kepala dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Ambon, Welly Patty menambahkan, berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan kasus stunting di Kota Ambon, di antaranya dengan memberikan edukasi bagi para kader posyandu, juga memantau langsung kegiatan Posyandu bersama TP PKK.
Posyandu merupakan ujung tombak dalam upaya menurunkan jumlah stunting di kota ini, sekaligus memenuhi angka prevalensi di bawah 14 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
"Kolaborasi dilakukan TP PKK bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait upaya bersama guna menurunkan angka stunting," Kata Penjabat Ketua TP-PKK Kota, Lisa Wattimena, di Ambon, Kamis.
Dikatakannya, TP-PKK sebagai mitra pemerintah siap membantu pembangunan kesejahteraan masyarakat dan keluarga, melalui berbagai program yang dilakukan ke Posyandu yang memiliki kasus stunting dan keluarga rawan stunting.
"Upaya tersebut ditandai dengan kunjungan ke Posyandu yang ada di lima kecamatan dan akan rutin dilakukan setiap bulan, di bulan April kita menargetkan 15 Posyandu di kecamatan Baguala," katanya.
Ia menjelaskan, salah satu program kerja TP PKK Kota Ambon tahun 2023, untuk membantu pemerintah dalam hal penanganan stunting, yakni mewujudkan angka prevalensi yang dimintai oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), yakni di bawah 14 persen, dengan target yang ditetapkan Pemkot Ambon sebesar 11,38 persen.
Ia mengakui, kunjungan ke Posyandu yang dilaksanakan sejak Januari - April 2023, diharapkan angka kasus stunting mengalami penurunan.
Data tersebut diperoleh dari setiap Posyandu dengan harapan segera terdata ke Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM).
"Kami berharap dengan kerja keras sampai dengan hari ini, semua permasalahan yang ditemui di lapangan, dapat diberikan solusi serta jalan keluar dari Pemkot, dengan tujuan kita dapat mencapai target penurunan angka stunting," kata Lisa.
Kepala dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Ambon, Welly Patty menambahkan, berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan kasus stunting di Kota Ambon, di antaranya dengan memberikan edukasi bagi para kader posyandu, juga memantau langsung kegiatan Posyandu bersama TP PKK.
Posyandu merupakan ujung tombak dalam upaya menurunkan jumlah stunting di kota ini, sekaligus memenuhi angka prevalensi di bawah 14 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023