Ambon (ANTARA) - Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku dan Kota Ambon melakukan kunjungan ke Posyandu di Negeri Laha, Kecamatan Teluk Ambon dan Batu Merah, Kecamatan Sirimau, sebagai implementasi gerakan serentak intervensi pencegahan stunting.
Penjabat Ketua TP-PKK Provinsi Maluku, Nita Sadali le, Kamis, mengatakan, posyandu merupakan gerbang pertama bagi pemerintah dalam melakukan intervensi terhadap stunting.
Intervensi yang dilakukan di posyandu meliputi penimbangan dan pengukuran bayi dan balita.
"Kami mengajak masyarakat berperan aktif dalam pemantauan dan pengukuran bayi dan balita di Posyandu, selain itu mendeteksi masalah gizi, juga memberikan edukasi dan intervensi penyakit infeksi termasuk TBC," ujarnya.
Ia menyatakan, kompleksnya penyebab stunting menjadi perhatian pemerintah bersama TP-PKK, termasuk tingginya kejadian TBC di Maluku.
"Berdasarkan penelitian balita stunting berisiko 3 kali lipat terkena TBC sedangkan balita atau keluarga dengan TBC Berisiko 8 kali untuk terkena Stunting hingga gizi buruk akibat kekebalan tubuh rentan," katanya.
Diakuinya, posyandu sebagai ujung tombak pergerakan kesehatan masyarakat desa, menjadi tempat untuk dilakukan skrining dan intervensi pencegahan stunting,
Karena itu pihaknya menghimbau orang tua untuk rajin membawa anak ke Posyandu.
Sementara itu Penjabat Ketua TP -PKK Kota Ambon, Desy Kaya menekankan pentingnya membawa anak untuk diperiksa kesehatan di posyandu terdekat, sehingga dapat memantau tumbuh kembang anak.
"Di Posyandu ada kader yang berperan sebagai penggerak dan penyuluh kesehatan masyarakat yang akan memantau kondisi kesehatan ibu dan anak secara rutin dan terus menerus setiap bulannya sehingga akan mewujudkan keluarga yang sehat," ujarnya.
Ia berharap, dengan kehadiran dirinya bersama Pj Ketua TP-PKK Provinsi selaku Pembina posyandu dapat memberikan semangat dan motivasi bagi para kader untuk terus memberikan edukasi,
Serta mengajak orang tua agar rajin membawa anak ke posyandu, sebagai bentuk pencegahan dan penanganan Stunting.