Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan penetapan tarif dagang Amerika Serikat (AS) terhadap Indonesia menjadi momentum untuk memperkuat ketangguhan industri dalam negeri.
"Saya melihat ini adalah momentum kita untuk memperkuat industri dalam negeri, dengan memastikan bahwa pasar dalam negeri itu adalah memang menjadi peluang bagi industri-industri kita dalam negeri untuk bisa dioptimalkan," kata Menaker Yassierli saat ditemui di Jakarta, Kamis.
Adapun penetapan tarif 19 persen untuk produk-produk Indonesia yang masuk ke AS, dibarengi dengan pembebasan semua halangan tarif dan nontarif bagi produk AS yang masuk ke RI.
Saat ditanya apakah dengan terbukanya keran impor produk AS ke Indonesia akan memengaruhi potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) terutama untuk industri padat karya, Yassierli mengaku tetap optimistis dengan berbagai kolaborasi pemerintah demi meningkatkan produktivitas bangsa.
"Kami kan ada program untuk gerakan produktivitas, jadi malah saya melihat ini adalah momentum yang semakin baik untuk kita launching, bagaimana yang paling penting itu adalah memperkuat resiliensi industri dalam negeri kita," kata Yassierli.
"Nanti, juga kita dengar arahan dari beliau (Presiden Prabowo Subianto), kemudian akan dijelaskan lagi oleh Pak Menko Perekonomian (Airlangga Hartarto), dengan melibatkan kementerian lain yang terkait," imbuhnya.
Selain itu, Menaker menilai tarif baru yang dikenakan AS kepada Indonesia cukup signifikan.
"Sebelumnya, kan ada kekhawatiran kita, pasar Amerika itu kemudian membuat kita kalah bersaing karena tarifnya tinggi. Sebelumnya tarifnya 32 (persen). Artinya kan itu (penurunan) signifikan. Artinya tetap kita optimis. Itu kata kuncinya, optimis," ujarnya.
Secara terpisah, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan penurunan tarif resiprokal AS dari 32 persen menjadi 19 persen membuat produk ekspor Indonesia lebih kompetitif di pasar global.
Menurutnya, penyesuaian tarif itu merupakan bagian dari langkah kebijakan yang bersifat strategis untuk memperkuat rantai pasok, menarik investasi berbasis nilai tambah, dan memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra dagang yang dihormati.
Dalam kesepakatan tersebut, Indonesia mengambil langkah strategis dengan menyederhanakan tarif terhadap sebagian besar produk impor dari AS.
Langkah ini merupakan bagian dari pendekatan timbal balik yang dinilai terukur dan menguntungkan kedua belah pihak.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menaker: Tarif baru AS momentum RI perkuat industri dalam negeri