Ambon (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ambon, Maluku mengerahkan 40 personel untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang terjadi akibat aksi demonstrasi di kawasan pusat kota pada Senin.
“Fokus pengamanan dan pengaturan arus lalu lintas dipusatkan di kawasan Balai Kota hingga Belakang Soya,“ kata Kepala Dishub Ambon Yan Suitella di Ambon, Senin.
Selain itu, ia mengatakan, petugas Dishub juga dikerahkan di area Terminal Mardika untuk mengantisipasi kemacetan menuju arah Tantui dan kawasan Bawah yang mana jalur tersebut dekat dengan titik pusat aksi unjuk rasa di Mapolda Maluku.
Ia mengaku, saat ini angkutan umum juga sudah mulai dikerahkan melewati jalur Losari dan Gong Perdamaian Ambon.
“Kita masih menyesuaikan dengan situasi di lapangan. Namun, dipastikan Dishub bergerak cepat dalam merespons kejadian ini," ujarnya.
Dengan pengamanan dan pengaturan arus lalu lintas yang dilakukan, diharapkan dampak kemacetan akibat aksi demo dapat diminimalkan, serta mobilitas warga tetap berjalan dengan lancar.
Sementara itu, Polda Maluku juga telah mengerahkan sebanyak 735 personel gabungan untuk mengamankan jalannya aksi unjuk rasa yang digelar oleh berbagai elemen mahasiswa di Kota Ambon, hari ini.
Ratusan personel tersebut terdiri dari gabungan personel Polda Maluku sebanyak 360 personel, Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease sebanyak 315 personel, serta BKO TNI sebanyak 60 personel.
Langkah pengamanan ini dilakukan sebagai upaya preventif untuk menjaga ketertiban umum dan menghindari potensi bentrokan antara massa aksi dan aparat keamanan. Selain itu, koordinasi lintas instansi juga terus dilakukan guna memastikan situasi tetap kondusif selama aksi berlangsung.
Pihak kepolisian juga mengimbau kepada para peserta unjuk rasa agar tetap mematuhi aturan hukum dan menyampaikan aspirasi secara damai. Masyarakat diminta untuk menghindari kawasan rawan kemacetan dan mengikuti arahan petugas di lapangan demi kelancaran aktivitas sehari-hari.
