Ternate (ANTARA) - Bulog menyalurkan beras bantuan pangan kepada 54.553 kepala keluarga penerima manfaat di Maluku Utara pada Juli 2025 sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan masyarakat.
"Sesuai perintah Badan Pangan Nasional (BPN) penyaluran bantuan pangan mulai 14 sampai 31 Juli 2025," kata Kepala Perum Bulog cabang Ternate Asrul di Ternate, Kamis.
Ia merinci jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Maluku Utara sebanyak 54.553, dengan jumlah beras yang disiapkan untuk Juni dan Juli sebanyak 1.091.060 kilogram untuk 10 kabupaten dan kota.
Menurut dia Bulog sebagai operator dan Jasa Prima Logistik sebagai distributor yang menyalurkan beras.
Ia memastikan sejumlah pihak yang tidak berhak menerima bantuan pangan adalah ASN, TNI/Polri dan pegawai desa, pemain judi online serta pelaku terorisme.
Pada 2024 penerima beras bantuan pangan di Maluku Utara berjumlah 69.015 KPM dan 2025 KPM turun menjadi 54.553 KPM atau berkurang sebanyak 14.462 KPM.
Pada sisi lain Bulog juga menyiapkan beras murah untuk Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) jenis beras medium bersubsidi dijual dengan harga gudang Rp11.600 per kilogram dan harga maksimum Rp 13.500 per kilogram.
Beras SPHP dijual khusus ke pengecer di pasar rakyat terutama pencatat statistik, Koperasi Desa/ Koperasi Merah Putih, dan Pemda melalui GPM (Gerakan Pasar Murah) serta kios pangan binaan pemerintah.
Saat ini tercatat stok beras medium di Maluku Utara sebanyak 4.173.500 kilogram , stok beras premium/ komersil sebanyak 13.550 kilogram, jagung 8.900 kilogram, gula 43.250 kilogram dan minyak goreng sebanyak 41.000 liter.
Senada dengan itu Wakil Gubernur Malut Sarbin Sehe mengatakan, peluncuran bantuan pangan beras ini merupakan momen penting yang mencerminkan sinergisitas antara Pemerintah Daerah dan Bulog dalam rangka memperkuat aspek ekonomi dan ketahanan pangan terhadap masyarakat.